Jangan lupa tekan tanda bintang 🌟
•
•
•
Ingatkan jika ada typo:)
"Mau pergi yaaa, jangan pergii, jangan pulang dulu sebelum nana boboo," rengek Diana semakin mengeratkan tautan tangannya.
Dafa menggeleng pelan, dia mengusap kepala Diana, "Enggak na. Lo tidur lagi aja. Gue disini,"
"Bener yaa,"
"Iyya sayang iyya. Udah buru tidur lagi. Udah malem,"
Dafa menutup mata Diana yang masih terus saja menatapnya curiga dengan tangan kanan nya. "Suttt,"
Hampir dua puluh menit Dafa menunggu Diana terlelap. Entah bagaimana kabar markas nya saat ini. Mendengar dengkuran halus Diana membuat Dafa cepat-cepat melepaskan diri.
"Jangan bangun dulu na." Gumam Dafa lalu memakai sepatunya beranjak turun.
"Weits, mau kemana lo Daf?" Daven yang tadinya ingin mengambil air jadi menatap Dafa heran.
Dafa merapihkan sebentar jaketnya, "Sorry bang. Gue harus keluar dulu, biasa."
"Oh oke. Eh tapi Diana gimana?"
"Udah tidur. Gue duluan, udah telat."
"Yooo,"
Dafa segera menaiki motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Untunglah jalanan lumayan senggang, tentu saja sudah hampir pukul sebelas malam.
Dafa menggertakkan giginya. Rahangnya mengeras. "Gak pernah kapok emang lo!"
----------
Sesampainnya disana. Keadaan sepi membuat Dafa mengangkat alisnya heran. "Kemane?"
Fino mendekatinya lalu mendengus pelan, "Mereka udah kabur, biasa pengecut. Lagian lo lama banget dah," Keluh nya.
Dafa mengedarkan pandangan sebentar, semuanya sudah membubarkan diri masing-masih karna dia mengkode nya. "Sorry lah,"
"Gue lupa! Lo kan punya bu bos, astaga apalagi bu bos nya cem princes-princes,"
Dafa mendengus, "Yang lainnya udah pada balik?"
"Yoi, pada sibuk katanya, gaya banget emang anjir,"
"Jadi lo yang mau terus disini?"
"Ya enggaklah! Mak gue udah Ngomel-ngomel,"
"Cih, anak mama," Cibir Dafa terkekeh pelan.
Fino mengibaskan tangannya, "Kita buat perhitungan sama mereka lain kali lah,"
"Hem, kita atur ntar." Tadinya dia hendak masuk terlebih dahulu namun dering ponselnya menghentikannya.
Tanpa melihat siapa yang menelpon Dafa langsung mengangkatnya. "Hm?"
"KAK FAFAAA!"
"Settdeh," Dafa menjauhkan ponselnya sebentar lalu menggeleng pelan.
"Kenapa?"
"Kemanaaaaa?"
"Keluar sebentar sayang,"
"Kemana!??"
"Main," Dafa menyugar rambutnya sebentar.
"Ih, kok pergi!? Kan dibilang jangan pergiii," Gadisnya itu merengek di sebrang.
Dafa menghela napas, "Ya gue kan–"
"POKOKNYA BALIK LAGI KESINI! NANA ENGGAK MAU TAUU,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Подростковая литература[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...
![My cool badboy [LENGKAP]](https://img.wattpad.com/cover/246956500-64-k88268.jpg)