MCB|Empat

16.5K 826 15
                                        

Ingatkan jika ada typo. Tekan tanda bintang dulu sebelum baca, makasih.


Sengaja keluarin lagu lama yang viral lagi:v
*curhat nih ya, aslinya dari mereka terkenal,aku udah ngefans sama mereka padahal dulu aku masih kecil:v

Oke skip.

------



"Gue akan nyusul dia." Dafa memilih bangkit dahulu.

"Hem, jangan biarin dia nangis Daf," Balas Darren.

"Biarin aja nangis, tar air matanya jadi kristal hahah!" Si kembar kompak bertos ria membuat Darren menatapnya tajam.

"Dendra Daven! Fasilitas black card kalian saya ambil!"

"Waduh! Hampura bang!!"

Dafa menatap pintu dengan cat biru muda itu. Di depan tulisan itu tertulis.

Kalau ada gambar Senyum artinya Nana lagi bahagia. Kalau ada gambar murung artinya Nana kesal. Kalau ada gambar sedih artinya Nana nangis.

Pintu canggih itu memperlihatkan gambar murung membuat Dafa geleng-geleng takjub. Diana-nya memang benar-benar luar biasa.

Dafa segera mengetuk pintu nya.

"Kode!!" Teriak Dari dalam membuat Dafa mengetuk pintu sesuai kode biasanya.

"Diana enggak mau ketemu Dafa!"

"Diana," Panggil Dafa lembut.

"Enggak! Pergi!"

"Pacar gue masa ngambek?"

"Bodoamat! Diana enggak perduli!"

"Katanya mau nonton film bareng hm?"

"Enggak jadi! Pergi aja!"

"Bener nih?"

"I-iyya," Dafa tersenyum melihat jawaban ragu Diana.

"Sayang,"

Pintu terbuka begitu saja memperlihatkan Diana yang menatap Dafa sulit diartikan. Diluar dugaan Diana berjinjit lalu memeluknya erat.

Dafa tersenyum mendengar gerutuan Diana. "Lo tau kalau marah itu cepet tua kan? Lo mau jadi nenek-nenek sebelum kita nikah?"

Diana menggeleng, "Nanti Diana jadi enggak muda lagi."

Dafa terkekeh dia menguraikan pelukan Diana. "Dengerin gue, gue sayang lo lebih dari gue sayang diri gue sendiri. Tadi itu cuma bercanda atuh,"

"Bener?"

"Iyya."

"Jadi semuanya sayang Diana?"

"Iyya atuh yang,"

Senyum Diana tertarik membuat Dafa menarik bibir ikut tersenyum. Dia mencubit pipi Diana. "Gausah imut gitu!"

Diana menarik tangan Dafa masuk ke kamarnya. "Pokoknya kita harus kayak party!"

Dafa berdehem lalu membaringkan tubuhnya di ranjang Diana. Tumben sekali dia lelah.

"Kak Dafa," Gumam Diana membuat Dafa melirik sinis.

"Pasti ada maunya,"

"Enggak kok enggak. Diana mau cerita lho,"

"Apa?"

"Kenapa Rapunzel rambutnya panjang?"

"Udah takdir," Jawab Dafa asal.

"Lalu kenapa kembar itu enggak punya rambut? Kenapa enggak dibagi sama Rapunzel aja? Keren gitu lho,"

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang