MCB|Dua

24.4K 1.2K 15
                                        

Ingatkan jika ada typo,makasih.

Wajib vote! Kalo enggak aku sad pake banget lho:(

------

"Lah katanya kita masuk kelas, kok ke Rooftop?" Tanya Arga bingung setelah mereka sampai di Rooftop.

Dafa duduk di kursi yang mulai usang itu. Beberapa dari mereka duduk di lantai yang tidak terlalu kotor. "Katanya mau susun strategi,"

Adit menatap lurus, "Janji?"

Dafa terkekeh pelan, hanya Adit yang mengerti. "Bener! Gue kan janji ehggak bakal bolos keluar sekolah atau di warung mang jaja! Jadi di Rooftop gak masalah kan?"

"Anjing! Licik juga lo Daf!" Kekeh Arga.

Dafa memutar bola matanya malas, "Kalau kita enggak harus susun strategi, enggak bakal kita bolos disini. Kita cuma susun dasar nya aja, ntar lanjut pulang sekolah atau di kantin."

"Siap!" Serentak mereka.

Dafa membuka sebuah denah di kertas. Dia menunjuk bagian sisi ujung, "Bagian Utara gue percayain sama lo dit!" Adit hanya mengangguk tanpa bertanya lagi.

"Bagian timur yang mendekati kawasan musuh, lo pantau Ver!"

"Oke!"

"Bagian barat Arga yang pantau!"

"Asyiap!"

"Bagian selatan yang kemungkinan kecil bisa diserang tapi tetep harus kita pantau karna banyak gang gang rumah kecil, Fino yang tanganin!"

"Oke."

"Nanti gue berjaga disekolah semisalnya mereka berusaha ngalihin perhatian kita, intinya ada kabar apapun jangan ada yang kabur dari tiap sisi yang kalian jaga. Gue yang bertanggung jawab didaerah paling rawan."

"Kalo darurat?" Tanya Adit datar.

Dafa menimang nimang, "Hubungi tiap pasukan suruh bawain tambahan. Gue yakin Segini aja cukup. Oh iyya beberapa orang pantau warga biar gak ikut campur."

"Kalo ada bahaya. Biasa sandi!"

"Kalo dibagian timur laut gak ada yang nanganin?" Tanya Arga, pasalnya daerah itu rawan juga selain pusat Timur.

"Entar ada bang Rayan. Dia bilang mau bantu!"

"Wow, yeay dibantuin kakel!" Heboh Arga membuat Dafa dan keempat temannya bergidik jijik.

"Woi lah lo tau sendiri bang Rayan dari beberapa bulan ini udah hampir lupa siapa dia dulunya. Ketua Heron juga. Karna amnesia dia jadi lupa sama kita-kita."

Dafa terdiam, "Urusin urusan kalian, bertindak cepat kalau ada mata-mata. Tiap wilayah udah dikasih sandi kan?"

"Udah!" Jawab Fino sembari mengangguk.

"Tugas kalian yang kelas sepuluh jagain beberapa sudut belakang dan depan sekolah. Ngerti?"

"Ngerti bang!"

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang