MCB|Enam puluh tiga #War1

3.4K 297 61
                                    


Hallo, maaf banget yaa baru sempet up lagi (aku tau klian pasti capek nunggu but gini lah klo gapunya draft huhu)

Fyi, aku aja belum tau aka ada berapa part war, so kita ikutin aja dulu yaa🥶

Gasabar buat ending??

Kayaknya aku bakal hiatus sih setelah ending MCB ini karna mau UTS bulan depan hahah, harus bisa buat target sih harus ngambis dulu emm🙂

So aku pasti gbkal bisa move on krna nyelesain crta ini penuh perjuangan:))



Jangan lupa vote dulu yaa-!

Thank u for waiting🥰




Happy Weekend! <3



















"Na! Lebih baik lo cepet kesini!"

"K–kak Vero?"

"Ya! Buruan!! Cuma lo yang bisa jadi kelemahan Darren! Plis! Dafa butuh bantuan lo sekarang!"

Pupil Diana melebar, "A–apa?" Dia mendengar suara ricuh pukulan demi pukulan dari sebrang.

"Tolong cepetan! Di jalan Mawar deket pertigaan Merak–ssh! Oalah anjing!"

Tut..

Diana kemudian menggeleng kuat. "Nggak! Kali ini nggak ada yang boleh jadi korban!" Jantung nya berdetak kencang.

Dengan segera Diana mengambil jaket hitam, sepatu hitam, masker hitam nya lalu mengambil pisau lipat, menatap dirinya di kaca lalu menarik laci perlahan.

Pistol ini...

"Serius ini hadiah buat Diana? Aaaa makasih kak Darrenn."

"Ini yang kamu inginkan kemarin kan?"

"Iyaa!! Aaa makasih kak. Mwah."

Diana menggeleng pelan, "Fokus Diana! Dia bukan orang baik!"

Dengan segera Diana turun kebawah dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

Sampai nya disana Diana segera mencari keberadaan kakaknya. Tanpa ba bi bu Diana melawan seluruh anak buah kakaknya.

Melihat para bodyguard itu malah tunduk Diana tersenyum miring. "Lawan! Kali ini saya bukan adik kesayangan nya lagi seperti yang sama!"

"Kami siap melawan siapapun kecuali Tuan Darren sendiri dan Nona."

Diana berdecih pelan, dia dengan segera menendang perut mereka dengan mudah. Tangannya terkepal kuat.

Tidak ada yang berani bahkan memberikan perlawanan sedikitpun itu membuat kini anak buah Darren tidak ada apa-apanya hingga hampir semua jatuh di tangan Diana.

"Diana!" Darren di sebrang dengan rahang mengeras memperingati adiknya itu.

"Berhenti Diana!"

"Nggak akan Tuan Darren yang terhormat!" Diana membuka slayer nya dengan napas terengah-engah.

Tubuh Darren mematung. Sudah satu tahun lama nya dia merindukan wajah itu. Dengan gerakan pelan dia memberikan bogeman terakhir kepada Dafa.

"Anj–sshh–" umpat Dafa pelan karna kini terjatuh dengan wajah yang sudah babak belur.

Diana menatap Dafa penuh khawatir namun dia balik menatap Darren lagi. Melihat laki-laki itu hendak mendekat Diana segera mengangkat pisau lipat nya.

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang