MCB|Dua puluh sembilan

5.1K 308 39
                                    

50k pembaca ini really? Makasih juga ya buat 3k votes nya✨

Ingatkan jika ada typo:)


*****


















"Pagi kakk." Diana mengecup pipi kakak kakaknya satu persatu. Kecuali Dendra yang memajukan wajahnya lebih dulu monyong monyong seperti ikan saja.

"Aaaa!! Kak Den!" Pekik Diana melotot. Dia segera mengecup singkat pipi Dendra lalu buru-buru duduk di samping Darren.

Tawa Dendra meledak, puas mengerjai adiknya. "Diana lo itu masih ting ting nggak?"

Diana mengerutkan dahinya tak memgerti, "Ting ting itu apa? Yang sendok di pukul ke mangkok ya jadi bunyinya tingting?"

Dendra melengos, dia bangkit lalu siap berjoget. "Gini nih. SAYA MASIH TINGTING! DIJAMIN MASIH TINGTING! SYALALALALA~"

Delvin yang memang ikut memerhatikan tersedak. Davin yang memang fokus menatap ponselnya tak menggubris. Darren yang baru ingin menyuap jadi terhenti. Daven yang baru ingin minum jadi nyembur.

Diana melebarkan matanya, "Itu goyang apa!!!? Kok Diana enggak tau?"

Dendra hanya tersenyum bangga. "Iyalah gue gitu. Males gue ngajarin lo bisa bisa gue dibogem sama Dafa karna ngajarin lo goyang. Kalo lo mau goyang sama Dafa sih ntar aja kalo udah halal ye dilabelin dulu."

Darren berdehem pelan, "Jangan hiraukan. Makan buruan. Harus sekolah kan?"

Diana tersenyum lebar lalu mengangguk, "Iya sihh. Tapi katanya hari ini banyak acara. Kok Diana nggak diizinin libur sih?"

"Nanti saat pernikahannya saja. Sekarang sekolah dulu."

"Yahh, padahal Diana mau bantu." Diana mengerucutkan bibir.

Dendra tak salah mendengarnya? "Alah lo mah bukannya bantuin malah ngerecokin."

"Kak Den!! Diem deh. Diana nggak ngomong sama kak Den."

"Nyenyenye!"

"Pulang sekolah bisa. Habiskan sarapanmu lalu berangkat. Dafa akan menjemputmu kan?"

Diana mengangguk semangat, "Iya deh iyaa. Lho kok kak Darren buru-buru banget? Mau kemana? Jangan bilang ke luar negeri lagi." Diana beringsut memeluk lengan Darren.

Darren menggeleng singkat. "Hanya kerja. Lepaskan kakak."

Diana mengangguk ngangguk paham. "Iya udah. Hati hati yaa."

Setelah Darren pergi Diana kembali memakan Rotinya sembari berpikir sebentar. "Kak Darren kok akhir akhir ini sibuk terus sih?"

Hening.

Mereka semua tak ada yang menjawab. Bahkan Dendra juga diam.

"Tuhkan!! Diana tanya nggak dijawab. Huaaa jahat banget." Rengek Diana.

Dendra menahan tawanya sengaja jahil tak menjawab pertanyaan Diana tadi, "Mampus dikacangin!"

"Dia memang biasa sibuk. Apa yang perlu diheranin?" Kata Davin datar.

Diana mengangguk ngangguk. "Iya juga sih hehe. Kak Den kan punya tanggung jawab yang besar. "

Delvin bangkit lebih dulu. "Kakak pergi dulu. Ada urusan ke Lampung."

"Hah? Kak Vin mau ke luar kota!? Dan lusa udah mau nikah masih aja kerja?" Pekik Diana tak percaya.

Delvin hanya diam, "Iya. Kakak pergi dulu. Jaga dirimu." Setelah mengecup kening Diana Delvin berlalu meninggalkan Diana yang cemberut kesal sekaligus tak percaya.

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang