MCB|Lima puluh satu

4.7K 297 82
                                        


Hello, ketemu nya seminggu sekali doang ya? Maaf ya🤧



Langsung ajaa sih ya gabakal dibaca juga sm kalian wkwk aku lagi badmood juga.

So have a nice day ya buat besok, masih ada besok, gapapa hari ini gagal malem ini istirahat dulu ya bahu nya?

You are strong i know it🤗

Tandai kalau ada typo ya nulis nya ngebut🥺

Happy holiday!!

Selamat malam minggu buat dimana pun kalian berada🔥🤍




----------


































"N-nggak," gumam Diana menggeleng pelan. Air matanya meluruh drastis. "N-nggak mungkin!! Itu semua nggak mungkin!! Kak Dafa bohong!!"

Dafa menatap bengis dengan kekehan miris, miris karna lagi lagi Diana bersikap seolah tidak tau. Atau memang... Tidak tau?

"Vero! Ver! Jawab Ver siapa yang habisin ortu lo didepan lo sendiri! Jawab!!" bentak Dafa melihat Vero yang hanya bungkam.

Vero menunduk dia kemudian menatap Diana tanpa arti sama sekali. "Semua yang dibilang Dafa emang bener Na, bahkan nyokap bokap semua temen temen lo," ujarnya makin lirih. Sungguh mengatakan kebenaran ini membuat nya merasa keberanian nya habis.

Karna ini yang berusaha mereka tutupi menggunakan topeng sedari kemarin.

Jantung Diana mencelos, namun dia tetap berpegang teguh pada keyakinan diri sendiri. "N–nggak nggak mungkin!! Kak Darren nggak mungkin sejahat itu sama orang di sekeliling Diana!! Apa guna nya Diana tanya?!! Apa?!! Kalo kak Dafa punya masalah sama Diana, sama Diana aja jangan bawa bawa kakak!!" katanya keras kepala.

Dafa menggeleng pelan, "Cinta buta lo ke kakak lo itu bikin lo bodoh," ujarnya menusuk. Dia kemudian mundur merentangkan tangan.

"Silahkan lo pergi! Lo pulang! Lo cari bukti itu sendiri sampe lo beneran percaya sama omongan kita! Cari!! Lo Spionase nya Vergos kan??!!"

Diana mengusap air matanya dengan gemetar, dia berjalan dengan tergesa gesa, meski kini darah mengalir dari pelipis, lengan bahkan kakinya. "O–oke Diana bakalan buktiin, kak Dafa tunggu aja kalo tuduhan kak Dafa itu salah!" dia kemudian berlari agar sampai ke jalanan.

Dafa memejamkan matanya sejenak.

"LO BITCH!!" umpat Dafa kasar mengacak rambutnya. "Arghhh!!! Fuck!! Sialan!! Kenapa harus gue hah?!! Kenapa?!!!!"

Kenyataan pahit apa yang Dafa dapatkan sekarang? Bahkan Diana pun ikut mengkhianati nya? Masalah macam apa yang sedang dihadapinya? Sebesar itu kah karma hidup nya?

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang