Jangan lupa tekan tanda bintang! Gak vote aku ngambek:(
•
•
•
Ingatkan jika ada typo.
*******
Dafa segera kembali ke lapangan utama untuk menyelesaikan orang biadab itu hari ini.
"Nak Dafa!" Bu Rema menahannya membuat Dafa terbakar emosi.
"Saya enggak ada waktu sama ibu! Minggir jangan halangi saya!"
Bu Rema yang ingin membantah ditarik Pak Bejo. Dengan segera Dafa kembali berjalan sembari mengeraskan rahangnya.
"Aduh bapak kenapa biarin sih!" Bu Rema nampak tak percaya. Tadinya dia ingin menegur agar menyudahi tawuran seperti ini. Mending juga kerja kelompok toh....
"Bu ibu teh jangan ikut ikut atuh! Aura Dafa sedang mencekam gitu!" Sungguh Dafa saat tenang itu lebih baik daripada Dafa yang marah karna miliknya disentuh.
"Itu anak sayang banget sama Diana, kalo neng Diana sampe lecet sedikit guru yang kena, ayahnya itu juga akan ikut marah bu,"
"Lho, kan kita guru?"
"Iyya, tapi memang sudah sepatutnya kita jagain nak Diana karna kesayangan keluarga mereka."
"Aduh, ya wes lah ke UKS aja gimana?"
"Enggak ke KUA aja sekalian?" Goda Pak Bejo membuat Bu Rema melengos pergi.
"Bu! Bu jangan tinggalin saya dibelakang gini dong! Saya harusnya jadi imam!"
"Bapak teh jangan bercanda mulu atuh!!"
-------
Semuanya hampir selesai dan Heron yang hampir menang. Tapi itu tak membuat Dafa puas. Matanya menangkap Vendro yang tengah dikerubungin temannya. Sungguh miris mereka menantang maut ke kandang musuh lalu kalah di kandang musuh juga.
"Minggirr!" Desis Dafa. Dia mengangkat tongkat baseball nya dengan kuat. Nyaris otot tangannya sampai terlihat. Mereka semua minggir sembari berhati-hati. Dafa pasti susah di kontrol.
"Biadab!" Dafa mencengkram kerah seragam Vendro yang sudah tidak berdaya. "Lo! Pengecut sialan!" Tekan Dafa di setiap kata-katanya.
Tangan Dafa meninju rahang Vendro dengan kuat membuat mulut laki-laki itu mengeluarkan segar. "Banci! Banci! Lo udah berani nyentuh punya gue! KALO PERLU SERAHIN NYAWA LO SEKARANG JUGA BANGSAT!"
Bugh!
"Ini buat lo yang udah nyentuh Diana!"
Bugh!
"Ini buat lo yang bikin dia terluka!"
Bugh!
"Ini buat lo yang udah bikin dia nangis!"
Bugh!
"Ini buat lo yang udah bikin kacau sekolah gue!"
Dafa terus memukuli Vendro hingga laki laki itu terkapar tidak berdaya. Dafa yang sudah terbakar amarah mengingat kondisi Diana tidak memperdulikan kata-kata temannya. Dia mengangkat tongkat baseball nya lalu memukulnya nyaris penuh tenaga membuat tubuh Vendro mati rasa.
"Udah Daf! Dia udah hampir mati!"
"Bagus! Itu yang gue harepin!" Dafa hendak meninju lagi yang langsung ditahan semuanya.
"Awas! Bajingan itu harus mati!"
"Udah Daf! Itu udah cukup buat dia!" Adit mencoba menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...
![My cool badboy [LENGKAP]](https://img.wattpad.com/cover/246956500-64-k88268.jpg)