Hello, sudahkah kamu tekan tanda bintang di pojok bawah? 🥰
Wajib pake playlist sad biar ngenaa, btw kok kyknya part sedih itu dari kemarin bisa 10 part kali ya😭
Banyak bgt, mon maap fren bersedih sedih dulu bersenang senang kemudian, eh g g mksdnya bersenang-senang dahulu bersedih sedih kemudian, kan awalnya mereka bahagia banget🙃
Selamat malam minggu🔥jomblo keluar cari boba aja yuk! <3
Bantu promosiin cerita ini yaa kalian bisa tag ig aku :indahartt19 kalau di ig, kalau di tiktok: indahartt, thank u <3
Happy reading! Awas gabisa tidur:)
*****
Darren tertawa kecil, meremehkan. "Brani sekali sekarang rupanya kamu Dendra.."
"Minggir atau setelah ini kamu tidak akan pernah bisa menikmati hidup, hem?" seringai Darren terlihat membuat Dendra tak gentar.
Apapun caranya Dendra harus menyelamatkan adiknya. Berada di jangkauan Darren bisa membuat Diana tertekan lagi atau bisa terkena pengaruh buruk laki-laki itu.
"Tembak gue bang kalo lo bisa, tapi setelah ini lo gak bakal bisa bawa Diana kemana pun," Dendra tau, jika Darren turun tangan sendiri mana mungkin laki-laki itu bisa menunjukkan wajah sebagai seorang kriminal nya.
Laki-laki itu penguasa seluruh perusahaan terkemuka, bagaimana bisa Darren merusak citra nya sendiri?
Dendra disini hanya untuk mengulur waktunya. Dia sadar kemampuannya tidak sebanding dengan Darren.
"Fuck jerk!" Darren hendak berjalan cepat namun Dendra segera menancapkan beberapa buah silet disana hingga tangan kekar itu sedikit tumbang.
Dendra segera menendang kaki kakak yang kini tinggal satu-satunya itu. Melihat Diana akan ikut jatuh Dendra segera mengambil alih kakaknya.
Namun Darren tidak Semudah itu dibodohi adiknya sendiri. Dia beralih menancapkan pisau lipatnya tanpa belas kasihan tepat di jantung Dendra. Sedikit keberuntungan Dendra bisa menghindar sedikit walau ujungnya tetap tertancap di dada bidang nya.
"Argh!" Dendra memejamkan matanya sebentar, dia berusaha menarik pisau itu yang hampir saja menusuk jantung nya lebih dalam.
DOR DOR DOR!
BRAK!
Sial. Batin Darren. Sebelum bisa membawa Diana laki-laki itu segera melompat lewat jendela tanpa pikir panjang.
Dendra mendesah pelan, dia merangkak melihat keadaan Diana yang masih tergeletak di lantai. "Sshh,"
Dendra sama sekali tidak pernah merepotkan soal luka nya. Darren pernah melakukan hal yang sama ketika dia berumur dua belas tahun. Lalu soal laki-laki itu terjun dari ketinggian seperti itu? Perduli? Tentu tidak! Apakah laki-laki itu mati? Tentu saja tidak! Walau dia sangat membenci sifat kakak nya yang itu, mereka sudah pernah berlatih lebih dari itu.
"DIANA!" Dafa baru datang dengan napas terengah-engah bersamaan listrik rumah sakit yang kembali menyala. Rambut nya sudah basah karna keringat. Tanpa basa basi dia segera menggendong tubuh mungil yang masih lemah itu, lalu memasangkan kembali infus nya.
Dafa merapihkan anak rambut Diana sebentar lalu memandang Dendra yang masih meringis kesakitan dengan darah yang mengalir melewati hoodie yg dikenakannya. "Kemana bajingan itu?" tanya Dafa dingin.
![](https://img.wattpad.com/cover/246956500-288-k88268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Novela Juvenil[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...