MCB| Ending: Bintang dan sinar nya

5K 220 52
                                    

Haii, maaf ya baru ketemu lagii hehe, aku masi mau up karna hargain yang udahh nunggu lama, i love u so much gaiss<33

Udah siap buat ending?

tenang tarik napas dlu, ending nya ringan kok😋

Buat sider tolongg bgtt ini part ending, ayo hargain aku yaa dengan vote ,ga bikin  kalian rugi kok, seengaknya tinggalin jejak terakhirnya yaa, makasiii hehe✨✨

Selamat membaca akhir kisah mereka🦋🦋

******










































Diana tergeletak pucat. Saat pertama tadi dia tidak merasakan reaksi apapun. Kenapa tubuh nya jadi melemas?

"Adikk, adik kecil..." Darren mengangkat tubuh Diana dengan segera dalam pelukan nya.

"Tenanglah sayang, kamu akan baik baik saja, kakak akan memberikan penangkal nya, jangan khawatir!!" Darren dengan cepat berjalan ke arah tangga tanpa memperdulikan perkelahian yang masih berlanjut.

"A-aku, t-turunin Diana! Argh!" Diana meronta kecil di gendongan Darren yang melangkah terburu buru di tangga.

Dia menggeleng kecil sembari terisak. "A-aku benci kakak, s-sangat benci!!"

Darren merapihkan anak rambut Diana, dia semakin melangkah cepat saat tubuh Diana sudah berkeringat dingin.

Diana mencengkram lengan Darren yang berlumuran darah yang juga bekas luka tembakan itu. "S-sakit kak," gumam nya setengah sadar, dia kemudian terbatuk darah kembali.

"Kenapa jadi seperti ini Diana? tunggu kakak sampai, bertahan sebentar, sial kenapa aku tidak menggunakan lift saja tadi."

Perjuangan Darren untuk sampai di lantai 15. Kamar sekaligus lantai terakhir rumah mereka. Hanya untuk Diana. Ya...adiknya. Napas laki-laki itu sudah tidak beraturan, dia segera masuk kedalam. Wajah nya terlihat berkeringat saat melihat hampir semua terbakar di laboratorium rahasia nya.

"Sial sial tidak mungkin!!" teriak Darren dengan wajah pucat. Dia menatap wajah Diana yang semakin memucat.

"Kamu tenang, kakak nggak akan pernah biarin kamu pergi. Maut nggak akan pernah bisa bersanding sama kamu disaat kakak ada bersama kamu."

Diana tanpa sadar menggenggam jemari Darren. "K-kakak..." lirih nya yang hampir tidak bisa didengar.

Mata Darren berkaca-kaca. Laki itu dengan sigap terus mencari obat penangkal nya. "Ayolah aku pasti menyimpan nya sebagai keadaan darurat, sial! sial!!"

"Adik kau dengar kakak? kakak tidak akan membiarkan mu pergi. Tahan sebentar sayang," Darren akhirnya menurunkan tubuh Diana agar pergerakan mencari nya leluasa.

"Kakak yakin obat itu masih ada." ujar Darren berusaha menenangkan Diana. Laki laki itu melihat jam tangan nya. Dua menit terakhir.

Sekujur tubuh Diana sudah berubah putih. "A-aku lebih baik mati seperti i-ini d-dari pada a-aku hidup s-sebagai o-orang j-jahat karna mu kak,"

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang