Update dadakan! Aku nya lagi mood banget:)
Ingatkan jika ada typo.
•
•Jangan lupa tekan tanda bintang 🌟
•
•Selamat membaca.
********
Dafa mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya. "Gapapa," Jawab nya serak.
Tangan Dafa mengusap pipi Diana lembut, "Lo cemas?"
"Pasti itu!" Diana cemberut lucu membuat Dafa terkekeh kecil.
"Sini," Dafa menyuruh Diana mendekat membuat Diana menurutinya.
"Apa?"
"Sini deketan,"
Dafa tersenyum sekilas. Dia memejamkan matanya lalu mendekatkan bibirnya ke pipi Diana perlahan.
"Woilah, odading mang oleh rasanya anjim banget!" Diana refleks memundurkan wajahnya malu.
"Ck, ngapain lo disini?" Tanya Dafa sinis melihat keadaan Arga yang tampak memprihatinkan.
"Gue ngapain disini?" Arga memandang sinis. "Ya cuma numpang lah Daf!"
"Anj–"
"Kak Dafa," Sela Diana mendelik membuat Dafa mengerjap tanpa dosa.
"Iyya sayang?"
"Makan dulu ya?" Ujar Diana mengabaikan kembali Arga membuat cowok itu menendang bekas makanan ringan nya frustasi.
"Buang ajalah gue buang!"
"Hem, lo emang pantes dibuang," Sahut Dafa sebelum akhirnya Diana menyuapinya.
"Air teh pake pecel!"
"Eh anjirlah gue kesel!""Makan Sabun biar lo mati
Sorry gue gak perduli sama sekali," Cetus Dafa balik.Arga menghela nafas sabar, "Sabar orang sabar disayang tuhan,"
"Dan cepat dipanggil tuhan," Balas Diana polos membuat Arga melotot tak percaya.
"Bang–"
"Sat Arga," Lanjut Dafa menatap Arga tajam. "Berani lo ngumpatin cewek gue, hah?"
"Ampun bang jago," Cengir Arga meringis. "Dah lah mending gue balik daripada jadi kambing hitam mulu!"
Diana tertawa mendengarnya, "Aduh kak Arga maap atuh,"
"Udah na udah jangan ngomong gitu pacar lo udah ngeluarin taring tuh!" Gerutu Arga lalu menutup pintu, keluar.
Dafa mendengus kecil. Dia meminta Diana untuk menyuapinya kembali.
"Eh itu kak Arga marah," Kekeh Diana geleng-geleng.
"Biarin aja," Cuek Dafa. Matanya kembali memandang temannya yang berceceran. Ternyata Vero dan Aura juga ikut tidur.
Dafa menyeringai puas, "Na, lanjutin dong," Gumamnya.
"Apa?" Tanya Diana tak mengerti dia juga sembari meminum susu kotak vanila nya.
Dafa tersenyum tipis, "Sini deketan,"
Diana menatapnya dengan mata menyipit curiga, "Mau cium ya?"
Dafa tertawa ringan, dia mengangguk mengiyakan.
Senyum Diana tersungging, "Enggak mau, kak Dafa bauk tauk belom mandi,"
Dafa mendelik, "Kok ngomongnya gitu, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Ficção Adolescente[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...