Jangan lupa tekan tanda bintang dulu ya, enggak rugi, bikin aku senang kalau bikin orang senang dapet pahala kan? :v
•Harusnya up besok tapi besok gasempet, jadi sekarang aja yaa:)
•
•
Ingatkan jika ada typo.******
"Hello hello ini udah pagi pasangan co cwit Mama!" Sebuah teriakan yang lumayan nyaring itu membuat Diana dan juga Dafa tergugah pelan.
"Bagus ya peluk pelukan bukannya berantem beranteman," Seru Risa tanpa dosa.
"Pelukan kok di rumah sakit gini, duh rasanya gimana sih?" Ujar Risa malah ngoceh sendiri.
"Berisik ma!"
"Heh! Berdosa ya kamu sama Mama!"
Dafa malah melengos keras dia kembali memeluk Diana tanpa memperdulikan bahwa ada ibunya dihadapannya.
Risa mengusap dadanya dramatis, "Nanti kalo dokter nya kesini dokter nya jadi gakuat lohh,"
Diana mengerjap polos, "Kenapa ma?"
"Enggak. Gue gak mau nahan, ayo sayang lagi," Ujar Dafa asal membuat Risa melotot.
"Heh! Apanya yang lagi!?"
Sedangkan Diana hanya menguap lebar sembari masih mengumpulkan nyawanya.
Dafa tersenyum menyeringai, "Yang semalem dong ma, iyya kan–Aw! Sakit ma!"
Risa kembali berkacak pinggang, "Sudah cepat! Kita harus pulang sekarang!" Seru Risa seenak jidat.
"Hah?" Diana mengusap matanya yang terdapat belek lalu mengusapnya ke baju khas pasien Dafa tanpa dosa. "Kan kak Dafa masih sakit ma,"
"Alah! Pacarmu itu manja Diana! Orang badung gitu sakit-sakit," Cibir Risa membuat Dafa menghela napas.
"Iyya, gausah bawel," Ketus Dafa.
Risa geleng-geleng sembari mengusap dadanya dramatis, "Bukan anak saya!"
Diana terkekeh pelan, "Gaboleh gitu lho, dosa." Ujarnya pada Dafa.
"Udah? tadi katanya mau pergi?" Dafa meraih gelas lalu meminumnya.
"Iyya, iyya, mama urus dulu ya administrasi persalinan Diana,"
Dafa tertawa mendengarnya.
"Kak Dafa," Panggil Diana.
"Apa?" Sahut Dafa masih asik meneguk air, jakunnya naik turun kala air itu mengalir di tenggorokan.
"Mau jugaaaa," Rengek Diana manja sembari menunjuk gelas air yang dipegang nya.
"Ada maunya kan lo manggil gue pake nama yang bener,"
Diana cemberut kesal, "Pokoknya mauuuu,"
"Ck, ambil sendiri lah na," Dafa menghiraukannya.
Diana menggeleng kuat. "Mau yang ituuu,"

KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...