Jangan lupa tekan tanda bintang 🌟
•
•
Maaf ya baru sempet up, semalem gak sempet publish karna baru di tulis semaleman cari halu yang luas:)
•
•
Ingatkan jika ada typo.
******
Kini semuanya sedang di ruang keluarga. Para cowok hanya terdiam anteng sembari melirik satu sama lain kecuali Arga tentunya, cowok satu itu memang tak ada adab nya memakan telur mie gulung itu duluan. "Uwahh enakk sekali, padahal gue yakin kalian jarang masak,"
Diana melirik Dafa yang hanya menatap langit-langit rumah nya, berpura-pura tak merasa berdosa.
Sedangkan Aura yang tengah menangis bombay melihat kipas bergambar oppa-oppa nya itu terkena minyak. Disamping Vero meringis tak mengerti bagaimana cara menanganinya.
"Udah atuh yang, masih ada guee. Nih lo foto terus lo jadiin kipas kek gini," Vero menceletuk asal membuat Aura menatapnya sinis.
"Bisa bisa semua orang ngeledekin gue! Bahkan semut aja ogah liatnya ntar! Muka kayak kambing keseruduk banteng aja belagu!" seru Aura mendelik sinis.
Vero mengelus dadanya, "Sabar. Orang cakep kek gue kayaknya ujiannya lo deh ra."
"Bodoamat! Hiks hikss, oppa gueee,"
Sedangkan Fina tengah mencongkel congkel ponselnya entah ngapain. "Ini gara-gara suara Diana doang kenapa dia ngambekk astagaa," Gerutu nya membuat Fino tertawa ringan disebelahnya.
"Mana tuh blender masih blepotan gituu, ish ribet bangettt."
"Banting aja gue jamin nyala,"
"Nyala enggak ancur iyya! Lo bego atau–" Fina mengerjap lalu diam tanpa melanjutkan ucapannya membuat Fino geleng-geleng.
Lalu dengan Abel? Cewek itu meniup-niup punggung jari nya yang terkena gigitan ikan yang tiba-tiba loncat kepadanya tadi. "Aishh si Dafa kenapa enggak bilang kalo tuh ikan masih ada yang hidup sihh," Keluhnya pelan.
"Belum sempet kali sama si bibi," Jawab Dafa santai. Dia lalu melirik Diana. "Ngapain disitu? Sini yang,"
Diana mendelik tajam padanya. Cewek itu memilih mengambil satu telur lalu mengunyah nya cepat. "Emmm, enakkk,"
"Lebih enak disuapin," Dafa tiba-tiba mendekat. Namun Diana masih mengacuhkannya.
"HEYYO HANNI BANI SWEETIEE GIMANA KALO NTAR COMPETISI BERENANG?"
Arga berseru sembari mengangkat garpu semangat. Vero ikut berseru, "Setuju!! Kita udah lama gak ngadain ituuuu,"
"Ditambah coklat juga yaaa??" Pinta Diana semangat.
Dafa mencibir pelan, "Gausah kayak orang gak pernah gitu loh na,"
Diana mengerucutkan bibirnya, "Aishhh, suka-suka Diana dong,"
Dafa menaruh kepalanya di pangkuan Diana. Cowok itu mulai memejamkan mata merasakan usapan lembut Diana di rambutnya.
"Aduhhh maapin Diana dong raaaa," Diana meringis kecil pada Aura yang masih terus meratapi nasih kipas kesayangannya.
"Aduhh naaa, lo gak tau ini tuh limited bangettt, gak bakal adaaa,"
Diana menautkan alisnya, "Masa? Mau Diana beliin pabrik nya juga bisa lhoo,"
Kontan Aura menoleh lalu melotot, "APA MAKSUD LO NA APAA???" hebohnya. Setelah itu dia menepuk keningnya sendiri. "Gue lupa! Lo lebih dari sultan!! Jadi bener mau gantiin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Fiksi Remaja[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...
![My cool badboy [LENGKAP]](https://img.wattpad.com/cover/246956500-64-k88268.jpg)