Lagi lega, jadi up nya cepet. So, jangan lupa vote dan komen hihiw ✨
About Heron's : BERANI HIDUP BERANI MATI!
******
"Mau kemana cantik?"
Diana menghela napasnya lelah saat beberapa orang berperawakan besar mencegatnya. Apa orang ini sengaja memata-matai nya sedari tadi? Dia melirik ke sebrang jalan rumah itu. Tidak ada satpam.
Baiklah mungkin Diana harus melakukannya sendiri.
"Minggir!" ketus Diana dengan tatapan tajam yang singkat.
"Ikut bentar yuk neng? Sepi loh disini. Ntar kesesat."
Diana berdecih. Bodoh atau gimana? Rumah kakaknya saja sudah dihadapannya?
Tanpa kata lagi Diana menendang tulang kering salah satunya yang hendak meraih tangannya.
Mereka berdecak sinis. "Wow, ternyata jago juga. Bukan cewek sembarangan nih!"
Diana memejamkan matanya sebentar, lalu kembali membuka matanya. Dia mengepalkan tangannya sebelum menangkis salah satu pukulan yang hendak dilayangkan padanya.
Bugh!
Diana memegangi pipinya sembari meringis saat satu pukulan mengenainya. Diana menggeram pelan. "Berani banget ya keroyok perempuan, hah?!"
"Banyak bacot! Nyerah atau lo kita seret!"
Diana menggeleng kecil dengan senyuman penuh artinya. Nggak semudah itu. Dia segera memelintir tangan orang yang sudah memukulnya tadi dengan cepat lalu mematahkan tulangnya hingga terdengar rintihan orang itu.
Belum sempat bernapas Diana kini menendang perut orang yang bersiap menusukan pisau kepadanya. Dengan sekali sentakan Diana melepaskan orang tadi dengan kasar.
Jantung Diana berdetak cepat. Sudah lama dia tidak melakukan ini. Selama ini selagi ada Daf-
Diana menggeleng kecil. Dia harus fokus. Dia tidak bisa memikirkan itu terus-terusan. Dengan segera Diana memukul wajah musuhnnya itu dengan bertubi-tubi.
Diana bersiap kuda-kuda. Mengarahkan tangannya kedepan lalu menendang tsabit lawannya. Menangkis pukulan dari samping kanan dan kiri sekaligus.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Diana menjedotkan kedua kepala orang itu yang hendak sama-sama menangkapnya hingga jatuh.
Napas Diana memburu. Dia mencengkram erat tangan orang yang kembali melayangkan pukulan ke dahinya, tersisa satu itu hingga tangan orang itu kini terkoyak dan darah segar mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...