Hi big sorry sebelum nya. I know pasti kalian capek ya nunggu nya? But dari kemarin aku ngurusin dunia real life ku yang bikin pusing huhu. Nggapapa kalo gak ada yang nunggu gamasalah.
Juga makasih kalo masih ada yang nunggu😩 kalian terbaik banget🥺
TYSM guys🥰
Happy 150k pembaca. Aduh kemana aja aku ya ampe buka wattpad aja jarang huh😩
Maaf ya sekali lagi. And thankyou, sabar bentar lagi end *eh kalo gak ngaret hehe.
So jangan lupa vote nya ya<33
WARNING PART INI KHUSUS KALIAN YANG MISS AWAL AWAL CERITA INI🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Dafaa," Diana Berputar-putar dihadapan Dafa yang kini memandangnya malas.
"Hmm," jawab Dafa.
"Diana udah cantik belom?" tanya Diana antusias. Senyum manis tak luntur dari bibirnya.
Dafa melirik gadis itu jengah, "Gak!"
"Ih kok gitu? Kata kakak Diana udah mirip barbie," keluh Diana mengerucutkan bibir. Dia memilih menghadap kaca.
"Karna kakak lo ngeliat lo sebagai adik, kalo gue kan pandangan mata asli," cibir Dafa membuat Diana tertawa ringan.
"Kak Dafa??! Diana beneran gak cantik nih? Diana tanya yang lain ya?"
"Hm? Sapa?" acuh Dafa berusaha memejamkan mata dikasur berwarna putih Diana. "Temen lo? Paling jawabannya gak beda jauh dari gue,"
"Em kak Zaki misalnya?" tebak Diana membuat Dafa membuka matanya cepat, melotot.
"Apa kata lo?" nada Dafa berubah dingin. "Coba ulangin sayang,"