*WAJIB PUTER MULMED:)
Hai big sorry ya sebelumnya, tolong maklumin kalau ada typo ya. Kamu bisa tandai, karna aku gak sempat revisi lagi.
Ini aja bergadang buat nyelesain satu part ini.
Tolong ya, aku udah double update, tapi bukan dicerita ini. Dicerita aku satu lagi. So, jangan minta double up dulu ya. Alias aku update cerita ini sama cerita ku satu lagi sama sama hari ini.
Aku tau kalian pasti pengen nya double up. Tapi tolonglah jari ku gak kuat:(
So, jangan lupa Vote dan komen🔥🥰
(18++ MUNGKIN MASIH SAMA DENGAN PART SEBELUMNYA)
*****
Tanpa diduga Dafa malah bertekuk lutut. Membenamkan wajahnya di lipatan tangan. Menangis tanpa air mata.
Rongga dada Diana terhimpit, napasnya bahkan sudah sesak karena masih saja menangis. Demi tuhan, kenapa permasalahan hidup nya semakin rumit?
"Bitch! Gue gak mau sama cewek kotor kayak lo! Mending lo pergi!" bentak Dafa lagi menatap Diana dingin.
Diana menatap Dafa dengan tatapan tak percaya, kemudian tertawa sumbang disela sela isaknya. "Diana? Apa Diana gak salah denger? Bukannya kak Dafa yang udah sama perempuan lain waktu itu?"
"Bacot! Gue gak gitu anjing!" Dafa mencengkram pundak Diana kasar membuat gadis itu memejamkan matanya sebentar.
"Kak Dafa toxic," gumam gadis itu lirih membuat Dafa sedikit merenggangkan cengkraman nya.
"Tau apa lo? Lo bahkan nggak pernah tau apapun," sarkas Dafa melepaskan cengkraman itu.
"Diana tau!! Kak Dafa mabuk kan?! Kak Dafa pergi ke apartemen kan sama perempuan itu?! Yang salah siapa dan kenapa Diana yang dituduh?!!" Diana mengusap kasar air matanya. "Bahkan kak Dafa nggak pernah jelasin itu ke Diana,"
Dafa membeku sebentar, "Lo... Tau gue mabuk, hm?"
Diana merasa napasnya tercekat, jantungnya berdetak tak karuan.
Dafa menghapus jaraknya kembali dengan Diana. Menarik dagu gadis itu agar menatapnya. "Lo tau semua yang terjadi sama gue? Lo mata-matain gua hah?!"
Diana menggeleng kecil, dia sudah tidak sanggup bicara. Kenapa dia kelepasan tadi.
"JAWAB! BEGO TOLOL FUCK! SHIT!" Dafa kembali marah.
"Iya!! Para penjaga yang kasih tau!! Kak Dafa puasss?!!"
"Lo.." Dafa kehilangan kata, ntah karna efek pusing kembali menguasai nya atau memang serumit itu pikirannya. Dia kembali duduk di lantai. Tetesan darah bahkan ada dimana-mana.
Dafa akhirnya kembali mendongak, menatap wajah perempuan yang pernah mengisi hatinya-atau lebih tepatnya masih itu dengan kantong mata hitam tercetak jelas. Mendekat, lalu mendekapnya erat. "Stttt,"
Diana tertegun mendengarnya, sudah berapa lama dia tidak merasakan pelukan hangat ini? Bahkan dia tanpa sungkan membalas pelukan Dafa sama eratnya. Malam itu Diana berhasil membuat pertahanan Dafa runtuh.
Untuk pertama kalinya juga Diana rela melukai dirinya sendiri karna Dafa.
Diana membenamkan wajahnya di dada bidang Dafa. Menatap pahatan sempurna itu dengan nanar. Bagaimana mata yang tertutup itu masih saja terlihat menawan. Semakin lama udara dingin semakin membuatnya terlena untuk menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cool badboy [LENGKAP]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Highest rank: #2 in teenfiction #2 in teenfict "Kenapa enggak boleh?" "Ck, diem na," "Nanti lo gue terkam," "Terkam apa? Kan cuma duduk, emangnya kak Dafa singa?" "Sini tidur aja!" "Enggak mau! M...
![My cool badboy [LENGKAP]](https://img.wattpad.com/cover/246956500-64-k88268.jpg)