Kangen ga? Kalo nggak juga gapapa wkwk. Nggak lama lah ya. Kebetulan banget pas selesai ujian langsung nulis. Ngebut.
Maklumin kalo ada typo ya, atau tandain aja.
So, makasih masih mau nunggu🥺🤍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note:part ini masih Sedikit War.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*paham kan?
---------
"Nih cewek nguntungin. Dia bisa jadi umpan buat Dafa nyerah. Tapi kayaknya gak lagi. Bisa kita sikat hari ini hahaha."
"Weits bener juga kata lo. Mulus gini."
Diana mengeratkan kepalan tangannya. Dia berusaha menahan emosinya dengan tetap memejamkan matanya masih setia mendengarkan percakapan mereka. Kini dia telah diikat di kursi, ntah dimana. Tapi Diana yakin dia dibawa ke markas Sparka.
Bukankah tadi dia pingsan karna obat bius? Dan bukannya harus nya dia belum sadar? Big no! Diana sudah sering diberi obat bius dengan dosis tinggi sekalipun, hanya berefek sedikit pusing. Tidak pernah lebih. Diana hanya perlu sedikit pura-pura agar mereka lengah. Sekaligus mengumpulkan informasi. Kenapa harus di sia-siakan coba?
"Heron udah kalah. Nih lo liat yang divideo ini, mereka bakal di eksekusi satu persatu!"
Diana tertegun mendengarnya. Benarkah? Ada apa denga Heron? Apa ada kaitannya dengan kehancuran Dafa? Tidak, Diana yakin. Dafa adalah orang yang terlalu kuat jika direndahkan. Cowok itu memiliki sisi tempramental nya yang terkadang keluar jika diusik, Diana sering melihatnya meski dengan mengintip.
"Lo gila?" Salah satu cowok menatap sedikit tak percaya. "Kita bakal membusuk dipenjara kalo mereka semua abis."
"Itu belakangan njing! Yang penting kali ini kita berhasil naklukin Heron. Angkatan sebelumnya pasti bangga sama gen kita. Secara Heron terlalu lemah ditangan Dafa." Cowok itu menyerigai.