MCB|Dua puluh empat

6.3K 338 45
                                    

Jangan lupa tekan tanda 🌟



Ingatkan jika ada typo, soalnya ngebut nulisnya:)

Jangan lupa tekan tanda 🌟••• Ingatkan jika ada typo, soalnya ngebut nulisnya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"NENG NONG NENG NONG! TING TONG ADA ORANG TIDAK?" Pekik Vero.

Plak!

"Lo mau dimasukin kamar mayat hah? Mau mereka semua datengin lo?" Sinis Aura.

"Yah, kalo sama lo sih gue rela Ra."

"Najis!"

"Pergi ke cibubur naik si iteng kuy nyebur bareng buwong!"

"Astaga! ARGA!!" Fina memekik lalu bergidik.

"Arga ibu sangat bangga dengan pantun mu itu nak," Vero geleng-geleng takjub.

Aura ikut mengetuk kepala kedua cowok itu membuat Mereka meringis kecil.

"Eh tadi si Adit sama Abel beli buah kan? Kok gak nyampe nyampe sih? Kita barengan aja masuknya apa gimana?"

"Yaelah Fin! Kayak sama siapa aja lo! Masuk aja sih bebasin gitu santuy." Aura hendak masuk sebelum Vero kembali menghadang.

"Gue gak mau kalah sama Arga! Bentar gue yang mau buka pintu!"

Aura mengalah saja sembari mendengus pelan.

"Ekhem! Cek! Satu! Dua! Tiga–"

"Kita bukan mau lomba Ver," Kata Fina sudah jengah bukan main.

Fino ikut mendorong Vero kesal, "Gc! Ribet banget lo!"

"Oke sabar wahai pemirsa setia ku, aku akan selalu disini menemani mu–"

"Oke gue masuk!"

"Ett bentarr iyya iyya serius kali ini gue."

Tanpa mengetuk pintu Vero membuka pintu begitu saja.

"Beli baskom sama bajigur, assalamu'alaikum wahai ahli kubur!"

Mereka semuaa tercengang dengan pasangan satu itu. Dafa dan Diana tidur di ranjang yang sama dengan berpelukan. Sungguh dunia seperti aman saja jika mereka berdua sepertinya. Buktinya tak terganggu sama sekali padahal dari tadi mereka sudah berisik.

"Woyy!! Awas khilaf woy awas!!"

"Gue yakin udah khilaf,"

"Diem lo badak!"

"Atas bawah atas bawah atas bawah aku di at–"

"Ups!"

"Fino kok ikut ikutan sih??"

"Dih, kan gue cuma nyanyi."

"Udah ketinggalan jaman tau, gue ingetin."

"Iya, tp kan cocok buat ena– eh canda! Mulut gue lupa dikonci."

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang