MCB|Dua puluh tujuh

5.4K 308 39
                                        

Pokoknya harus play mulmed, baru sekali dengerin aku udah bucin banget huhu🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pokoknya harus play mulmed, baru sekali dengerin aku udah bucin banget huhu🤭

Baca nya ntar aja, yang daring daring dulu yaa. Aku bisanya up sekarang, ntar udah enggak santai lagi soalnya:)

Ingatkan jika ada typo:)


















"Diana boleh sekolah enggak?" Tanya Diana sambil tersenyum penuh harap.

Dafa yang tengah memilin tangan Diana sambil memainkan ponselnya menoleh sekilas. "Enggak."

Raut Diana berubah murung, "Kok gitu sih?" Seru Diana cemberut. "Boleh ya?? Diana udah sehat kok, udah gak pusing lagi."

"Enggak Diana."

"Aish," Diana sedih bukan main. "Kak Dafaaa, enggak sayang Diana lagi ya? Sampe gak mau nurutin?"

Dafa kali ini menaruh ponselnya di saku. "Katanya lo mau nurut? Mana? Susah banget sih dibilanginnya. Kumat lagi baru tau rasa lo."

Ada apa dengan Dafa? Kenapa terlihat emosi?

"Kak Dafa Diana udah sembuh kok udah–"

"Berisik! Ayo ikut gue."

Diana hanya diam saat Dafa menariknya keluar.

"Mau kemana?" tanya Darren yang baru pulang. Wajahnya terlihat datar.

"Keluar." Jawab Dafa.

"Kemana?" Tekan Darren.

Dafa menghela napasnya, "Jalan sebentar bang."

Darren memberi jalan untuk mereka. Bahkan Diana tak sempat tersenyum dan manja pada kakaknya itu seperti biasanya.

"Jagain!"

"Naik!" Perintah Dafa pada Diana. Dia segera memakai helm fullface nya.

"K-kak Dafa marah ya?" Gumam Diana. "Yaudah enggapapa. Na–"

"Na. Lo nurut bentar bisa gak?"

Diana akhirnya mengangguk cepat cepat naik keatas motor. Melingkarkan tangan nya di perut Dafa dengan sempurna.

Hari ini jalan cukup ramai.

Dingin.

Diana mengeratkan pegangannya pada Dafa. Dia meletakkan kepalanya di punggung tegap Dafa.

Sesampainya. Diana mengerjap ngerjap melihat yang Dafa datangi.

Warung pecel lele.

Diana menatap Dafa bingung. Untuk apa mereka kemari? "Kak Dafa mau beli warung ini ya?"

Dafa mendegus pelan, "Gue gak sekurang kerjaan itu ya Na."

"Terus apa dong?? Eh–"

"Kita makan disini."

My cool badboy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang