Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Hai aku kembali(◍•ᴗ•◍)❤
Jangan lupa vote and komen ya
Kalo ada tipo, mohon diberi tahu. Agar bisa di perbaiki secepatnya 🙏🙏🙏
🍒Happy reading 🍒
Arkan bergidik ngeri sambil menatap Nadia, "ih, amit-amit punya bini bar-bar kek dia" resahnya sambil membayangkan dirinya di perintah-perintah oleh Nadia untuk melakukan pekerjaan rumah, sungguh pikiran yang terlalu jauh dan menyeramkan! Arkan menggeleng-geleng untuk menghilangkan bayangan buruk itu.Nadia menatap Arkan dengan tatapan Dingin, lalu memukul meja dengan keras, "gw juga amit-amit kali punya laki kek Ello!! mana mesum lagi" balas Nadia tak mau kalah.
Tak terima di katakan mesum, Arkan melebarkan matanya, "enak aja lu, katain gw cowok mesum!"
Nadia berdiri, lalu melipat tangannya di depan dada. "Napa? Emang lu mesum kan?" Ejeknya dengan ekspresi meremehkan.
Arkan menyipitkan matanya, lalu memenye-menye perkataan Nadia, "HEH, Jangan ngadi-ngadi lu. Lagian Lo dapat teori kek gitu dari mana sih?" Sungutnya tak terima.
"ALAH, emang Lo kang mesum. sok-soan mau nolongin gw biar bisa nyentuh gw, ya ka? Ngaku Lo" tuntunya dengan tatapan sinis yang ia lemparkan ke arah Arkan.
Arkan memalingkan wajahnya, lalu mengusap bibirnya dengan keras, "astagfirullah, bisa-bisanya Lo mikir sampe kesana" pungkasnya karena tak habis pikir, dengan pendapat gadis itu tentangnya."HEH, waktu itu murni gw nolongin Lo, engga ada niat selain itu, lagian gw engga nyentuh kulit Lo sedikit pun itu" tambahnya yang terdengar ketus.
"Engga usah ngelak kali" Celanya dengan senyuman remeh.
Arkan memukul meja dengan keras, karena tak terima dirinya di tuduh "kenapa sih ngeny__" baru ia ingin membalas namun dengan cepat Nadia memangakas perkataannya.
"ALASAN? NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE NYE" ledek Nadia Dengan bibir bawah yang di majukan.
Arkan melototkan matanya-kesal. Sehingga ia menunduk, sembari menatap sapu tangan berwarna putih tepat di hadapannya, lalu mengambilnya lantas menyumbatkan ke mulut Nadia yang sedari tadi memenye-menye tak jelas.
Mendapat perlakuan yang tak baik, Nadia membuka sapu tangan itu dari mulutnya sembari melemparnya ke arah Arkan, lantas mengalihkan pandangannya ke arah pelayan yang tengah berjalan di sekitarnya sambil memegang Napan yang berisi jus alpukat. Sehingga ia mengambil jus alpukat itu dengan dengan gesit, kemudian menyiramnya ke arah orang yang membuat dirinya terbakar api emosi.
BUYURRRR.....
Dengan spontan Arkan melebarkan pandangannya, begitu pun dengan ke empat paruh baya itu nampak mereka terkejut dengan tingkah Nadia, yang semakin menjadi-jadi.
"NADIA" Bentak Luna pada putri tunggalnya. Karena merasa tingkah anaknya sudah kelewatan. Namun hanya di balas dengan lirikan tajam oleh sang Anak.
Sera berdiri lalu mengambil sapu tangan tepat di hadapannya, sembari mengelap ke jas yang Arkan kenakan "haduh rel" ucapnya dengan ekspresi khawatir. "Jas kamu di buka aja ya?! Soalnya kotor" pinta Sera sambil mengelap jas yang di pakai putranya.
Arkan menuruti-membuka jas warna biru muda yang sudah nampak kotor, sehingga memperlihatkan kaos biru tua sebagai pelapis Akhir dari tubuhnya.
Bram menatap sekelilingnya, nampak semua orang yang berada di dalam Cafe tengah menatap ke arahnya dengan tatapan bermacam-macam. Ia Kemudian berdehem, lalu tersenyum kikuk, rasanya ia sedikit canggung di jadikan pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Genç Kurgu{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...