chapter 46

174 17 18
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

Gas baca...

Vote terlebih dahulu, Dan Komen....

Btw mau bilang apa sama aku?soalnya aku baru nongol hihihihi😂

❤️Happy reading ❤️


Sinar mentari telah menyambut, udara segar begitu nyaman di pagi itu, burung-burung berkicau dengan  riuh, yang tengah bertengger di kabel-kabel listrik, seakan senang akan kehadiran sang Surya.

Dari luar rumah, terdengar keributan, alias perdebatan dari Nadia dan Aldo, keduanya nampak berselisih mengenainya cucian yang bertumpuk di keranjang.

"Ehhh, Lo itu engga tau diri yah! Kalo Lo tinggal di sini seharusnya Lo mematuhi Aturan!" Terang Aldo dengan ekspresi marah.

"EMANG LO SIAPA? DISINI ITU GW SEBAGAI TAMU, SEHARUSNYA LO NGEHORMATI GW!"

"Di rumah ini, kita itu di atur, di buatin jadwal, beserta dengan tugas-tugasnya. Ada yang nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci baju! Siram tanaman, dan sebagainya, seharusnya Lo ikut serta karena Lo udah menjadi bagian dari keluarga ini!" Terang Aldo.

Nadia melipat tangannya di depan dada, sembari memalingkan wajahnya, "kalo gw engga mau gimana?" Tanyanya seakan menantang.

Aldo semakin geram, "oke! nanti malam gw yang jadwal masa, engga bakalan gw kasi Lo bagian, terus cucian Lo bakalan gw pinsahin!" Aldo berucap dengan tatapan penuh emosi.

Sedangkan Arkan, Kevin dan Bella tengah berada kamar Kevin. Terlihat Arkan sudah memakai seragam sekolah. remaja itu nampak tergesa-gesa menyiapkan isi tas Kevin, lalu sesekali mendekat ke arah kedua adiknya untuk menyuapi Bella dan Kevin secara bergantian yang sedang terduduk di atas tempat tidur dengan anteng-anteng.

"Abang, dari tadi Kakak Nadia sama Abang Aldo berdebat Mulu deh!" Ucap Kevin yang mendengar perdebatan ipar dan abangnya.

Arkan menyuapi Bella yang terakhir kalinya. Lalu memasangkan sepatu mungil di kaki kecil Bella. "Udah, engga usah di perduli!" Balasnya untuk kalimat Kevin sebelum-nya, kemudian beranjak mengambilkan tas sekolah Kevin.

"Ayo berangkat, takutnya nanti kesiangan!" Arkan berucap, seraya menyerahkan tas adiknya, lalu beralih menggendong Bella.

"Tapi Abang Belum sarapan?" Tanya Kevin yang membuat Arkan tertunduk-mengamati Kevin. setidaknya ia merasa di perhatikan.

"Engga usah, takutnya nanti telat!" Ujarnya sementara menuruni tangga Arkan membalas ucapan sang adik.






_______ARKAN______

Di lantai dasar, Nampak Nadia dan Aldo masih beradu mulut. "GW ITU MUAK SAMA LO, BALIK AJA GIH DI RUMAH LO!" terang Aldo.

Nadia melototkan matanya, "LO PIKIR GW MAU TINGGAL DI SINI? SORRY YAH SEANDAINYA NYOKAP NGIZININ, UDAH LAMA GW TINGGAL DI RUMAH GW!" Tantangnya.

Arkan menurunkan Bella dari gendongan-nya, lalu berjalan mendekat ke arah istri dan adiknya yang tengah beradu Argument.

"Apalo?" ~Aldo

"Apalo?"~Nadia

"Balik aja Lo, engga guna juga!"~Aldo

"Emang Lo siapa? Blewww!"~Nadia.

Terdengar di ruangan itu begitu berisik, dengan buru-buru Arkan membuka pintu lalu menyeret Aldo untuk keluar, "Vin, Aldo. ayo berangkat! Nanti telat!" Ujar Arkan berusaha memisahkan Aldo dan Nadia yang nampak meronta-ronta.

ARKAN |END| Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang