chapter 40

239 22 42
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

minal aidin wal faizin bestie

Mohon maap ya kalo aku punya salah, karena akukan juga manusia kadang ada kehilafan... 🙏🙏🙏

Vote and comen

Tandai typo!

❤️Selamat membaca❤️


Jam istirahat ke dua telah tiba, menandakan setiap muslim yang ada di sekolah SMA Harapan Bangsa, melaksanakan kewajiban, yakin shalat dzuhur.

Arkan, yang baru saja selesai mengambil air Wudhu, nampak menggendong Bella masuk ke dalam musollah sekolah, dan mengambil tempat di saft paling belakang, dan paling pinggir.

"Abang gelah, Bella mau pulang!" Ngadu adik bungsu Arkan dengan wajah yang nampak kusut.

"Bella sabar-sabar dulu ya, nanti kalo udah shalat kita pergi belli eskrim di kantin, yah? Biar gerahnya ilang." Arkan berusaha merayu Adiknya itu agar Bella mau bertahan sampai jam pulang.

"Bella mau pulang, Bella capek!" Si bungsu nampak kualahan, gadis kecil itu memeluk Arkan dengan erat.

Arkan memasang wajah jengah, sebisa mungkin ia harus mengerti. Anak sekecil Bella harus di maklumi karena mudah berubah-ubah, kadang awalnya 'iya' tapi di tengah kadang 'tidak'

"Yaudah, tapi Abang shalat dulu ya! Soalnya udah mau di Iqamah." Arkan berucap jengah berusaha melepaskan dirinya dari dekapan sang adik.

"Engga mau!" Bella mensentak-sentakan kakinya, terlihat kesal.

Sontak separuh orang yang ada di dalam musollah, menoleh menatap ke arah Arkan, "makanya kalo ke sekolah tu bawa buku bukan bawa anak! Heheh." Ledek salah satu siswa, yang membuat sebagian orang menahan tawa.

Merasa risih, Arkan lebih memilih untuk berdiri dan keluar dari musollah sambil menggendong adik-nya itu. Kini tujuan Arkan untuk mencari Nadia guna menitipkan Bella sementara waktu.

Sesampainya di kantin, ia menatap salah satu meja yang di huni oleh dua gadis yakni Nadia dan kiana. Kedua orang itu nampak mengobrol santai.

"Nad!" Panggil Arkan yang sudah berada di depan Nadia. Sepertinya pria itu tengah melupakan sesuatu.

Dengan tenang Nadia melirik suaminya dengan tatapan datar. "Em? Kenapa?"

"Gw mau sahlat Dzuhur! Tapi si Bella rewel!" Ngadu Arkan yang masih berusaha bersikap sabar.

"Terus?" Tanyanya yang terlihat menjengkelkan.

"Gw mau Lo jagain Bella, sampai gw selesai shalat berjamaah!" Jawabannya dengan nada yang masih sama.

"Ngapain Lo suruh Nadia ngasuh adik Lo? Apa hubungannya coba?" Kiana mengangkat suara.

"Kan Nadia is___" tiba-tiba Arkan teringat sesuatu. "Ehh, engga jadi!" Sambungnya kemudian pergi.

Sambil berjalan keluar dari kantin, Arkan nampak menepuk dahinya karena menyadari kebodohannya, "hampir aja, Ar kok Lo bego sih." umpatnya.

"Bang, Bella mau makan esyklim!" Bella mengangkat suara.

"Oh Bella mau makan eskrim, yaudah bentar ya!" Arkan kembali ke kantin dan membeli apa yang di perintahkan oleh sang adik.

Sementara Nadia dan kiana ia nampak memerhatikan tingkah Arkan yang terlihat salah tingkah.

ARKAN |END| Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang