chapter 16

327 23 41
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu 🙏🙏🙏

Bismillahirrahmanirrahim....

Happy reading

Jangan lupa Vote terlebih dahulu

Terus komen ya

💍💍

Suasana senyap dan tenang menyelimuti  ruangan yang memiliki luas sederhana namun terlihat mewah, yang kini di jadikan tempat saksi bisu pengucapan janji suci pernikahan Arkan dan Nadia.

Arkan mendudukkan tubuhnya di kursi akad dengan sedikit gemetar, seraya menundukan kepalanya lantas berdoa agar di berikan kelancaran dan kemudahan dalam menghadapi tanggung jawab baru ini.

"Bagaimana sudah siap?" Tanya wali hakim yang duduk tepat di samping Bram. sedangkan Bram sendiri sebagai wali Nasab

Arkan tertegun, lalu menatap papanya beberapa detik yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan dingin lalu kembali mengfokuskan pandangannya di depan. "Insyaallah pak" ucapnya  dengan mantap.

Dengan rasa gugup yang  menguasai dirinya, Arkan berusaha paya menjabat tangan Bram. "Bismillahirrahmanirrahim" ucapnya dalam hati.

Dengan mata  berkaca-kaca, Bram membaca basmalah, lalu memulai kata-kata sakralnya, "ANANDA FARREL ARKAN PRADIPTA BIN DAFFA ARYA PRADIPTA SAYA NIKAHKAN DAN KAWINKAN ENGKAU, DENGAN PUTRI SAYA NELLA NADIA RISHITA PUTRI BINTI SAPUTRA BRAM MAHENDRA, DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT, EMAS 30 GRAM, DAN UANG TUNAI SEBESAR 500 JUTA RUPIAH DI BAYAR T U N A I" ucap Daffa dalam satu  tarikan nafas.

Di detik yang sama, Arkan menelan ludahnya dalam-dalam, kini  tubuhnya tambah bergetar, dengan dorongan setengah-setengah,  Arkan berucap dengan mantap "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA  SAPUTRA BRAM MAHENDRA  BINTI NELLA NADIA RISHITA PUTRI  DENGAN MASKAWIN  TERSEBUT DI BAYAR T U N A I!" Ucap Arkan dengan mantap yang membuat orang-orang menatapnya dengan tatapan bermacam-macam.

Aldo mengernyitkan alisnya, "Bentar! kok otak gw ngelag ya" ujarnya berusaha mengingat sesuatu.

Daniyal yang menyadari kesalahan itu, langsung  berdiri lalu menjitak kepala Arkan, yang sedari tadi terduduk di depannya. "ngapain Lo nikahin bapaknya goblok" koreknya dengan ekspresi lelah. "Lu ngucapinya kebalik" gondoknya dengan penekanan, serta perasaan jengkel yang ia tahan.

Arkan membuka pecinya lalu menggaruk kepalanya, "ma-maaf" ucapnya merasa bersalah.

"Baik kita ulang" ujar Wali hakim dengan tenang.

Bram menatap calon menantunya serta  senyuman tipis yang tergores di bibirnya, "ingat nama Nadia dulu baru nama saya ya!" ucapnya yang di angguki oleh Arkan.

Kini pengucapan ijab Kabul yang kedua kalinya. Bram dengan suara britonnya mengucapkan kalimat sakral dengan satu tarikan Nafas.

Dangan ekspresi tegangannya Arkan membalas ucapan Bram  dengan mantap. "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA  NELLA NADIA RISHITA PUTRI BINTI SAPUTRA BRAM MAHENDRA DENGAN MASKAWIN  TERSEBUT DI BAYAR T U N A I" ujarnya lalu melegakan nafasnya.

"BAGAIMANA PARA SAKSI? SAH?" tanya Wali hakim dengan suara lantang.

"SAHHHH" ujar serempak para tamu yang di iringi ucap syukur yang lainnnya.

Setelahnya, wali hakim membacakan sebuah doa dengan lancar, yang di Aaamiiinn-kan oleh para tamu sebagian.

Nadia pun masuk ke gedung yang di gandeng langsung oleh bunda mertua dan mamy-nya.  Nampak sedikit pun tak ada senyuman yang terpancar di bibir gadis itu, tetapi tak mengurangi kadar kecantikan dari wajahnya.

ARKAN |END| Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang