Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.....
vote and komen...
tandai typo!
happy reading!
Bara menghempas tubuhnya di atas sofa berwarna putih yang berada di kamarnya, terlihat di wajah pria itu begitu lelah. Sehingga tanpa sadar matanya terpejam untuk menghilangkan rasa lelahnya.
"Tuan" panggil asisten rumah tangga yang tengah berdiri di ambang pintu kamar milik Bara.
"Emmm" balas Bara dengan mata yang masih terpejam.
"Makan malamnya sudah jadi tuan!"
"Sebentar saya turun, saya mau mandi dulu" balas Bara terdengar datar.
"Baik tuan!" Tutur asisten itu Lalu pergi dari kamar anak majikannya.
Setelah membersihkan tubuhnya, Bara langsung berjalan keluar ke arah meja makan dengan jins dan baju kaos hitam yang ia kenakan. Dengan tatapan kosongnya Bara terduduk di salah satu kursi meja makan itu.
Pria itu merasa kesepian, hidupnya begitu senyap, tanpa tawa, dan nasehat-nasehat orang tua. Kedua orang tuanya telah pisah, ia menjadi broken home sejak usianya menginjak tujuh tahun. Sebelum ibu dan ayahnya berpisah, ia sering kali mendengarkan kedua orang tuanya berselisih entah masalah pekerjaan, rumah tangga, dan sebagainya. setelah kedua orang tuanya pisah, ia ikut dengan ibunya yang gila akan pekerjaan, sehingga tidak memiliki waktu dengan putranya.
Bara melirik ke sekitarnya, yang di huni hanya dirinya seorang, "BI" panggilnya.
Tiba-tiba ART-nya datang "iya tuan"
"Bi, mama jadi pulang kan Minggu ini?" Tanyanya.
"Tadi nyonya menelfon tuan, katanya Minggu ini nyonya menunda untuk pulang ke Indonesia, dan akan pulang bulan depan karena kesibukan yang begitu padat!" Jawab Asisten rumah tangga itu dengan sedikit menunduk.
Sementara Bara yang mendengarkan penuturan Asisten rumah tangganya, menyunggingkan senyum miring, "oww iya, sekalian kalo dia nelfon lagi, bilang engga usah pulang" celanya tanpa menatap ART-nya. Kemudian ia mengambil benda pipih yang berada di atas meja lalu menelfon salah seorang yang sudah ia anggap orang tuanya.
"Halo pah,"
"Halo, iya Bar... tumben telpon? ada apa nih?" Tanyanya orang di seberang sana yang tak lain adalah Daffa.
"emmmm, aku boleh ke rumah papah engga? soalnya aku kangen sama Kevin danBella" lanjut Bara.
"tentu boleh, saya tunggu yah" balas Daffa yang terdengar bahagia.
"Yaudah aku matiin dulu ya sambunganya pah, aku mau siapa-siap dulu."
"Iya-iya papah tungguh ya."
Bara tersenyum misterius, kemudian mematikan sambungannya, "sorry Ar, karena hidup Lo terlalu harmonis, dan gw penasaran sama kehidupan seperti itu, makanya gw hancurin hidup Lo." Umpatnya dengan senyuman miring.
______ARKAN______
Dengan sarung berwarna hitam, dan baju kaos berwarna hijau, Arkan nampak berlutut di depan Bella sambil mengancing baju Piyama di tubuh adik perempuannya itu. Dan tak lupa Kevin yang sedang menyisir rambut Bella, serta Aldo yang tengah menyuapi makanan ke mulut saudarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...