chapter 61

250 15 0
                                    

اَلسَّلَامُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Happy reading

Selamat membaca hehehe😀

Malam telah larut dikediaman keluarga Pradipta. Nampak Danish tengah berusaha menidurkan Bella dikamar Kevin. Meski melewati banyak drama dan rintangan akhirnya gadis itu bisa ditaklukan.

Merasa Bella sudah tertidur lelap, akhirnya Danish terbangun dari rebahannya. Lalu menatap gadis kecil itu dengan lamat-lamat. "Akhirnya udah tidur Vin," Gumamnya pada Kevin yang nampak tengah duduk di kursi belajar.

"Iya bang, setelah melewati kerewelan, dan drama lainnya."

"Huhhh," Danish nampak lega. Ia merasa salut dengan Arkan, karena sepupunya itu mampu mengurusi adiknya dan membuat Bella patuh kepadanya.

Setelah itu, Danish berdiri dengan pelan sambil merapikan selimut ditubuh mungil itu. Kemudian hendak berjalan keluar dari kamar Kevin, namun tatapannya tertuju pada koper pink berukuran kecil yang berada di samping lemari. Sudah jelas siapa pemiliknya, siapa lagi kalo bukan anak bontotnya Daffa.

"Vin, itu kopernya Bella?" tanyannya memastikan.

"Iya, tau engga apa isinya?" Kevin menanya balik.

"Memang isinya apa?"

"Baju, sendal, tempat minum, tupperwere!"

"Untuk apa? Main rumah-rumahan?"

"Bukan, katanya dia mau kabur dari rumah, mau cari abang Arkan. Soalnya rindu banget. Sampai-sampai dia sering ngajakin aku buat kabur bareng" Jelas Kevin dengan wajah senduh.

"Serundu itu yah?" Gumam Danish.

"Iyah, aku juga kangen sama Abang Arkan. Tapi Bunda larang kita ke sana, nelpon juga engga boleh. Jadi kadang aku ngumpet buat pinjam handphone pak sopir buat nanyain kabar abang Arkan di sana." Sambung Kevin dengan suara parau.

Danish mendekati Kevin, lalu mengusap bahu anak kecil itu. "Setelah ini, kamu bakalan bebas ketemu sama abang Arkan." Lanjutnya yang membuat Kevin tersenyum penuh harapan.

"Beneran?"

"hm. Kita turun yuk." Ajaka Danish yang diangguki oleh Kevin.

_____ARKAN_____

Di lantai dasar-tepatnya diruang tamu, terlihat Daniyal dan Aldo sedang menonton bola. Keduannya nampak antusias dengan dukungan masing-masing.

"HUHH IYAHHHH DIKIT LAGI !!!!"

"AHHHHHH!"

"PAYAHHHHHH!"

"IYAHHHH IYAHHHH IYAHHHH, NICE!"

"AHHHH KELUAR!"

Daniyal dan Aldo nampak berteriak tanpa beban. Seolah tak memperdulikan tuan putri yang tengah terlelap di atas sana.

Danish yang melihat itu, buru-buru mengambil remote lalu mematikan TV secara sepihak. Sontak Daniyal dan Aldo dibuat kesal. "Kok lo matiin sih?" Tanya Aldo terdengar ketus.

"Untung yang gw matiin TV-nya bukan kalian!" Sinisnya yang membuat Daniyal dan Aldo nampak kicep.

Kevin yang berada di samping Danish mengangkat suara. "Abang Aldo dan Abang Daniyal berteriak kek gitu. Padahal Bella lagi tidur."

Aldo melirik Kevin dengan jengkel. "Diem lo!" Todongnya.

"Lo yang Diem!" Sinis Danish yang membuat Aldo meliriknya dengan tatapan tak suka. "Lo juga Niyal, lo itu kek bocah tau engga sih?" Omelnya pada Daniyal yang nampak masih terdiam.

ARKAN |END| Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang