Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu...
Vote terlebih dahulu, biar sama-sama enak... And Comen...
Tanda typo ⚠️
❤️Happy reading ❤️
Tiga hari berlalu setelah kejadian di malam itu.
Danish, Daniyal dan Cemal yang tengah terduduk di bangku kantin, nampak mengamati Arkan dari kejauhan. Terlihat Arkan menyendiri sambil menatap kosong ke arah luar jendela.
"Arkan kenapa sih? Udah tiga hari dia ngehindarin kita!" Tutur Cemal sembari menyuap bakso pesanannya.
"tau tuh, udah gw Tanya-tanya tapi dia bilang Engga apa-apa. aneh!" Cemooh Daniyal dengan wajah judesnya.
Danish mengamati Arkan dengan serius, dengan tanpa sengaja tatapannya dengan Arkan malah tertabrak, tetapi sepupunya itu nampak tak acuh, dan malah membuang pandangannya ke arah lain. "Hm, biarkan dia tenang, dan menjadi dirinya sementara waktu" ujar Danish dengan datarnya.
"Memang sebelum-sebelumnya dia pake diri siapa?" Tanya Cemal berlaga bego.
Mendengar penuturan Cemal. Danish dan Daniyal kompak menatap Cemal dengan tatapan sinis. "Owww gw ngerti sekarang" ucap Cemal dengan senyuman takut.
Sementara Arkan, ia sedikit risih dengan tempatnya, karena selalu di lirik-lirik oleh Sahabat-sahabatnya, dan beberapa siswi yang membicarakan dirinya.
Arkan memasang tudung Hoodie-nya kemudian beranjak pergi dari tempatnya.
Daniyal mengamati punggung Arkan yang semakin menghilang dari pandangannya, "Arkan pergi!" Ucapnya.
"Biarin" balas Danish singkat.
______ARKAN______
Nadia memasuki perpustakaan dengan ekspresi malas dan kesalnya. Ia begitu tak nafsu memasuki ruangan yang di penuhi dengan buku itu, meski tempatnya nyaman dan surga dunia bagi sebagian orang, tapi bagi Nadia tempat itu adalah tempat membosankan. Seandainya bukan nilai yang harus ia tampal mungkin ia tak memasuki ruangan yang baginya membuang-buang waktu itu.
Nadia menaruh buku dan pulpennya di atas meja, kemudian mencari buku paket untuk membantu ia mengerjakan soal rangkumannya.
Gadis mungil itu, menaiki tangga yang sudah di sediakan petugas perpustakaan untuk mengambil buku yang berada di rak paling atas.
"Hei, boleh minta tolong ambilkan buku yang warna biru itu!" Pinta seorang gadis yang tengah berdiri di pojok tangga.
Nadia menunduk menatap gadis yang berani memerintahnya, yaitu Kiana. Tetapi moodnya untuk bergelut tidak baik, jadi ia mengambil buku yang di perintahkan Lalu menyerahkannya. "Em" Gumam Nadia dengan malas.
"Thanks" balas Kiana yang kemudian pergi begitu saja.
Nadia tak acuh, ia menyibukkan pandangannya untuk mencari buku-buku yang bersangkutan dengan mapel yang ia kerjakan saat ini.
Setalahnya, Nadia turun dari tangga dengan susah payah, karena memegang dua buku yang agak tebal. Kemudian dia kembali ke tempat ia menaruh buku tulisnya. Terlihat Kiana duduk di sana sambil membaca buku yang di ambilkan oleh Nadia.
Nadia menatap tak suka ke arah kiana, tetapi ia tetap berusaha untuk tidak acuh. Dia mendudukkan dirinya di samping Kiana, kemudian berfokus ke bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...