اَلسَّلَامُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ 😶🌫️
Vote and komen
🤓Happy reading🤓
Jam menunjukkan pukul dua puluh satu lewat dua lima. Danish terduduk dikursi belajarnya sambil menatap benda penting pemberian tante Myta. Beberapa menit kemudian, ia mengambil handphone-nya lalu menyambungkan panggilan kepada seseorang yang bersangkutan langsung dengan isi benda penting itu.
"Halo om!" Ucap Danish untuk seseorang di seberang sana.
"iyah, ada apa Nish?"
"Sekarang ada dimana om?" tanya Danish to the point.
"saya lagi ada di luar kota, memang ada perlu apa? Kenapa tiba-tiba menelpon?"
"Ada hal penting yang mau saya sampaikan!"
"Hal penting apa sih? Memang tidak bisa lewat telpon saja?"
"Engga bisa om, aku mau bicarakan langsung!" Tegas Danish.
"Yasudah. Besok om juga akan pulang. Jadi kita bicarakannya lusa!"
"Iyah om!" Danish mengakhiri pembicaraan singkat itu lalu memutuskan panggilan secara sepihak.
"Berarti gw harus jaga benda ini sampai lusa!" Gumam Danish sembari menggenggam erat benda kecil itu dengan mata terpejam.
_____ARKAN_____
Cemal dan Bara tengah duduk berhadapan di sebuah bangunan tua, yakni markas geng Dementor.
Cemal menatap ke samping dengan mimik menahan amarah. Ia begitu tak sudi menatap orang yang ada di hadapannya itu.
"Ternyata lo orangnya penurut yah, Disuruh ke sini lo langsung datang." Ucap Bara dengan senyuman liciknya.
Entah apalagi yang ada dibenak Bara, sehingga ia meminta Cemal menemuinya.
"Saandainya bukan ancaman lo yang engga ngotak itu, mungkin kita engga berhadapan disini!" Desis Cemal dengan mimik dingin.
"Gw panggil lo ke sini buat nanyain kabar lo doang kok!" Bara terlihat santai dengan garis senyuman miring.
"Lo mau peralat gw lagi?"
Bara tertawa kecil, "Emmmm, Gw liat-liat lo cuman bergaul sama Daniyal dan Aksa aja, terus udah engga bergaul lagi sama Danish," Sindirnya berusaha menipulatif orang yang ada di hadapannya itu.
"Terus? Apa urusannya sama lo?" Ketus Cemal sambil menatap Bara dengan tatapan menantang.
"Gw cuman nanya baik-baik kok Mal!" Bara terlihat tenang dengan senyuman tipisnya. "aneh aja gitu. 'Kan secara Danish dan Daniyal itu selalu sama. Tapi, akhir-akhir ini hubungan keduanya kek renggang!" Tanyanya mengorek informasi.
Cemal masih dengan mimik yang sama. "Mana gw tau!" Gondoknya.
"Lo pikir gw ini bodoh?" Desis Bara dengan mimik yang mulai serius. "Ceritain yang lo tau!" Titahnya.
"Gw engga tau apa-apa!"
"Jangan sok polos. Jelasin yang lo tau!"
"GW ENGGA TAU APA-APA! KOK LO MAKSA SIH!" Merasa risih dengan pemaksaan Bara, Cemal tak segan menggunakan nada tinggi.
Bara Tertawa iblis karena perlakuan Cemal yang nampak berani kepadanya. "Lo lupa sama ancaman gw tadi? Sekaligus yang menjadi alasan kenapa lo duduk di depan gw sekaran!" Tekannya.
Cemal mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan gigi gerahan yang saling bergesekan satu sama lain, Menandakan ada emosi di dalam sana. "Sialan!" Umpatnya. Entah sampai kapan ia berurusan dengan iblis berwujud manusia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...