Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu....
Sekadar informasi ygy, ada beberapa adegan yang sedikit sadis, sengaja! soalnya udah ada di puncak konflik.
Aku mau bikin syerita ini end sesyepatnya....
Begitu syulit lupakan Arkan, apa lagi Arkan baikkk, begitu syusyah syari gantinya, udah lahhhh....
Syeperti biasya, vote dan comen, usahakan banyak-banyakin komen ya, kalo cukup memuaskan aku usahakan bakalan up secepatnya.
Tandai typo besty!🤎🤎🤎🤎
❤️Happy reading ❤️
"Eh lihat deh, lucu kan?" Tanya Daniyal memperlihatkan foto dari Handphone-nya.
Cemal memerhatikan gambar yang perlihatkan oleh sahabat-nya itu, kemudian terlihat tak acuh, "ya Ellah gitu aja di bilang imut, gw mah setiap hari lihat monyet!" Ujarnya dengan nada songong.
Daniyal menatap Cemal dengan tatapan jengkel, "ya iyalah kan lu setiap hari bercermin! Makanya sering lihat monyet!" Balasnya terdengar sinis.
"IIH BA**SYAT!" tutur Cemal dengan gemas dan kesal.
Daniyal mengalihkan pandangannya ke arah Danish yang nampak mengotak-atik Laptop, "itu masih lama Nish?" Tanyanya.
Danish melirik saudara kembarnya dengan tatapan sekilas, kemudian menggeleng. "Belum!"
"Lama banget Nish!" Protes Daniyal.
Danish melirik sinis saudara kembarnya, "Coba lo ulangi sekali lagi!" Titahnya terdengar dingin.
Cemal melirik Daniyal, "Lo diem aja deh! Engga usah banyak bacot, ini aja kerja kelompok tapi yang ngerjain cuman Danish, kasian tau!" Nasehatnya yang di lanjut dengan keluhan.
Mendengar penuturan Cemal, Danish memperbaiki letak kacamatanya, kemudian melanjutkan pandangan-nya ke arah laptop.
Daniyal menghembuskan nafas gusar, "bukan apanya yah, soalnya kalo masih lama, otomatis Lo juga bakalan lama di sini, dan Lo itu udah habisin dua toples Snack gw." Sindir-nya yang membuat Cemal menatapnya dengan tatapan jengah. "Pelit banget!"
Cemal menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, tatapan-nya mengarah ke langit-langit kamar Danish, terlihat pria itu tiba-tiba lesuh. "Kok gw kepikiran sama Kiana yah?" Gumamnya.
Daniyal yang sedang bermain handphone, seketika melirik Cemal, "emang Kiana kenapa?" Tanyanya sedikit penasaran.
Cemal merasa tak nyaman, dan terlihat sedikit risih, "gw tinggalin dia sendirian di rumah! Kira-kira dia takut engga yah?" Tanyanya.
Daniyal melirik Cemal dengan ekor mata, "kalo Lo khawatir, coba lo telfon dia? Biar Lo tau keadaan-nya." Saran Daniyal sambil membuang pandangan ke arah Danish. "Yakan Nish?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...