Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Hai guys!!!!
Gimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat Yaaaa....
Vote terlebih dahulu, dan sepihkan komen...
"Ada yang mau di tanyakan?"
🌜Happy reading 🌛
"Iya pak, sekali lagi maaf atas ketidak nyaman yang dilakukan Putri saya!" Bram berucap dari layar laptop.
Kini Bram tengah bercakap dengan pak polisi yang tengah menangani kasus Nadia. "Iya pak, kalo begitu saya akhiri sambungnya dulu." Pak polisi berdalil.
"Iya pak"
Sedangkan di ruang tunggu, nampak Nadia dan Arkan tengah duduk bersebelahan di kursi aluminium. Terlihat Arkan nampak tenang, namun hatinya tengah gelisah. Diam-diam ia melirik istrinya yang nampak santai sampai memainkan kuku-kuku jarinya. "gw mohon Nad, ini terakhirnya Lo bertingkah." Lirihnya.
Nadia tersenyum tipis, "idih siapa Lo? Ngatur-ngatur gw, terserah gw dong mau ngapain." Nadia tersenyum mengejek, seakan gadis itu terlihat tidak perduli.
Arkan membuang nafas lemah, "gw capek Nad melihat tingkah Lo!" Arkan berucap lemah.
Nadia tersenyum tak acuh, "yaudah engga usah lihat gw aja. Simpel!" Cemoohnya.
"Permisi, dengan saudara Nadia, Anda di bebaskan." Seorang polwan datang menghampiri seraya menyerahkan laptop ke arah Arkan.
Arkan mendongak menatap orang yang menghampirinya itu. "Oww Iya makasih bu." Arkan mengambil leptop yang di serahkan polwan itu.
"Semoga perbuatan menyimpang seperti ini tak terulang lagi, kasian Indonesia jika penerusnya seperti ini." Nasehat polwan itu dengan tatapan tegasnya.
"Iya Bu, sekali lagi... maaf!" Arkan tersenyum tak enak hati. Polwan itu mengangguk.
Sementara Nadia, ia nampak tak beretika-seakan tak peduli dengan perbincangan kedua orang yang berada di sampingnya. Padahal terdengar jelas bahwa ia yang sedang di singgung dalam pembicaraan.
______ARKAN______
Bara menggeram, rahannya kirinya bergesekan, dan tangan kanan yang terkepal kuat seraya menatap sangar ke arah Adlar. "ARRGH ENGGA BECUS!" Bara meremas kaos bagian depan milik Adlar.
Sedangkan Adlar nampak menetralkan nafasnya, seraya menatap manik mata milik Bara, sedikit pun tak ada niat untuk membela diri.
Bara semakin marah, ia menyeret Adlar guna memojokkan sahabat-nya itu, "kenapa Lo ninggalin Nadia?" Desaknya dengan tatapan mengancam.
Sambil menggeleng Adlar berucap, "gw ngode Nadia untuk mengikuti gw, tapi sesampainya di sini-di markas dia engga ada di belakang gw!" Jelasnya dengan Nada pelan dan bergetar.
"Bodoh!" Bara menghantam kuat di bagian rahan milik Adlar. Yang membuat semua anggota geng Dementor terbelalak kaget melihat kemarahan bosnya itu.
Adlar terpental di lantai, dengan wajah yang nampak kesakitan.
Dengan deru nafas tak beraturan, Bara berbalik dan menatap satu-satu wajah anggota-nya, "cari Nadia sampai ketemu!" Titahnya kemudian menyandarkan dahinya di tembok. pria itu seakan merasa bersalah dengan keteledorannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...