Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Maaf ya baru up soalnya aku habis Hiatus🙏🙏🙏
Ok kita lanjut ya
Vote and comen
Tandai typo!
Happy reading
Jam waker telah berbunyi, yang membuat kelopak mata Arkan terbuka dengan perlahan. Kini jadwal berbunyi-nya jam waker itu lebih cepat dari pada sebelumnya. Karena Arkan menyetelnya satu jam lebih cepat, guna agar ia memiliki waktu untuk mengurus rumah dan menyiapkan sarapan untuk istri, dan adik-adiknya.
Setelah mematikan jam Waker, mata Arkan teralihkan ke arah lengan yang sedang memeluk perutnya. Lengan kecil itu milik adik perempuan semata wayangnya. Senyuman tipis-nya terukir di bibir seraya memperhatikan adiknya yang tengah tertidur pulas. "Bella, Bella kok kamu lebih milih Abang dari pada pergi bareng bunda dan papa sih?" Gumamnya dengan usapan halus di kepala adiknya.
Kemudian mengecup singkat dahi gadis mungil itu.
Arkan melepaskan pelukan adiknya dengan perlahan, lalu pergi-melenggang ke arah kamar mandi untuk membasuh wajah-nya.
Setelah melaksanakan Shalat tahajjud, Arkan buru-buru keluar dari kamarnya, rencananya di pagi itu adalah menyiapkan perlengkapan sekolah adik-adik, dan istrinya. Kemudian membersihkan rumah, lalu menyiapkan sarapan. Semoga saja waktunya cukup.
Arkan memasuki kamar Aldo yang nampak adiknya itu begitu pulas terlelap. Ia buru-buru melenggang ke arah lemari untuk menyiapkan seragam sekolah yang akan di kenakan sang adik.
Begitu lah seterusnya, Arkan melakukan hal serupa itu di kamar Kevin dan Nadia. Pergerakan tangannya begitu lincah, seakan-akan tak mau menyia-nyiakan waktunya meski sedetik.
Setelah menyiapkan perlengkapan sekolah, Arkan dengan buru-buru mengambil penghisap debu, lalu membersihkan setiap sudut di area ruang tengah. Sepertinya pagi ini Arkan hanya mampu untuk membersihkan area ruang tamu, karena waktu subuh yang sudah tiba. sehingga, mau tidak mau, ia harus menunda pekerjaannya itu dan melanjutkannya sepulang sekolah. Karena setelah shalat subuh, rencananya ia ingin menyiapkan sarapan untuk adik dan istrinya.
______ARKAN_____
Jam menunjukkan pukul Enam lewat dua puluh tujuh. Arkan menyajikan makanan di atas meja makan, sembari mempersiapkan peralatan makan lain-nya.
Pria itu baru saja menyelesaikan tugas-nya yaitu memasak nasi goreng untuk sarapan.
"Wih bibir cepat juga ya cara kerjanya." Sindir Aldo yang tengah berjalan paling depan, dan di belakangnya terlihat Kevin serta Nadia yang nampak menyunggingkan senyuman remeh.
Arkan menoleh menatap Aldo yang menarik kursi meja makan-bersiap untuk menyantap masakannya. Pria berlesung pipi itu hanya mampu menghela nafas, berusaha menghindari perdebatan di pagi itu.
"Bi ambilin nasi goreng dong!" Nadia menyerahkan piringnya dengan ekspresi masih menyebalkan.
Tanpa mengeluarkan suara, Arkan meraih piring dari Nadia, lalu mengambilkan Nasi dan Telur mata sapi. Kemudian, menyerahkannya lagi ke sang istri.
"Bang boleh ambilin nasi goreng engga? soalnya Kevin kesusahan!" Kevin meminta tolong dengan nada yang terdengar sopan.
Arkan dengan senang hati mengambilkan untuk Adiknya itu, "segini cukup?" Tanya Arkan seraya memperlihatkan Piring yang sudah di isi dengan Nasi dan Telur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN |END| Belum Revisi
Novela Juvenil{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} **** ~3 tahun yang lalu~ "mau kalian apa sih? Kenapa kalian jahat banget sama Aku?" erang Arkan yang di iringi tangisan. "Gw mau, Lo hajar gw sampai masuk rumah sakit!" jawab Anak nakal itu dengan nada bicara tenang, namun...