37. Bahan Renungan

1.4K 238 10
                                    

Karena memang kedatangan Yong Ji hanya sebentar, jadi ia dan keluarganya harus segera kembali ke Korea. Tapi seseorang terus menggenggam tangan gadis itu sampai detik bahwa pesawat yang Yong Ji tumpangi akan lepas landas.

"Jadi ini rasanya di tinggal pacar pulang kampung. Menyedihkan sekali!" Gumam Arion.

Sebenarnya tak satupun dari keduanya mau melepas genggaman tangan itu, tapi karena ayah Yong Ji sudah mengomel, akhirnya Min Ji lah yang memisahkan keduanya. "Ini tidak seperti kalian akan berpisah selamanya, dasar idiot couple."

Begitulah, Arion yang mengantarkan kepergian Yong Ji dengan sedih.

"Jangan sedih begitu, sekarang kalian bisa menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi, bukankah perjanjian kalian sudah di langgar?" Tanya Dafa yang sejak tadi berdiri di samping Arion. "Lagipula tahun depan kan lo udah tinggal di Korea lagi dan jadi warga sana."

"Itu benar! Tapi tetap saja rasanya sedih. Apa kamu nggak pernah sedih di tinggal Min Ji?" Arion balik bertanya.

Dafa menggeleng. "Begitu tiba di bandara, dia langsung menelpon ku, malamnya kami sudah ngobrol lagi via video call, ngobrol sampai pagi."

"...." Ya! Aku lupa kalau gaya pacaran mereka lebih gila dari ku.

"Jadi lo punya planning apa? Kemarin gue di introgasi ama di kasih wanti-wanti ama Bapaknya Yong Ji. Jadi remaja labilnya stop di usia 20. Kalau udah 20 tahun ke atas, udah harus mikirin cara cari duit dan nyimpan duit yang benar, cara gimana nggak bergantung sama orang tua lagi. Karena kita ini pada dasarnya bukan anak yang kekurangan materi, kita nggak boleh terus-terusan bersikap manja. Intinya, dia mau kita mandiri."

"Ayah ku meminta ku mulai kerja di perusahaannya, maksudnya benar-benar jadi pegawai dan bukan hanya anak magang. Benar-benar ikut andil dalam meningkatkan performa perusahaan. Tapi kalau aku bekerja di perusahaan ayahku, itukan namanya bukan mandiri. Jadi ku putuskan untuk melamar kerja di perusahaan orang lain. Aku akan mulai kerja di Jepang, ada perusahaan stasiun TV di sana yang sedang membuka lowongan, aku mendaftarkan diri dan harus interview minggu depan. Jadi...aku mungkin nggak akan punya banyak waktu bermain dengan mu."

Arion mengerti hal itu, Dafa memang tipe yang kalau sudah serius dan tekadnya sudah bulat, ia nggak akan main-main lagi.

"Jadi kau sendiri bagaimana?" Tanya Dafa lagi. "Ayah Min Ji bilang, kerja yang berhubungan dengan hukum akan memiliki lebih banyak musuh dibanding kerja di bidang lain. Ia meminta ku menyampaikan pada mu kalau kau tetap memilih jalan itu, kau harus berpikir untuk menjaga keselamatan anak perempuannya. Dia juga bilang kau punya bakat hampir di segala bidang pekerjaan jadi kau bisa memilih yang lebih aman."

Arion tau hal ini sejak lama. Tapi setiap pekerjaan mempunyai resikonya sendiri,  dan semakin besar resikonya Arion malah semakin tertantang untuk melakukannya. Itulah yang membuatnya dilema.

"Galau ya? Hahaha~"

"...."

"Ma'af ya, kagak bisa bantu kasih solusi." Setelah berkata seperti itu, Dafa lantas mengajak Arion pulang.

🌺🌺

Orang yang paling bisa di andalkan saat butuh solusi tentu aja adalah Aciel. Tapi masalahnya, Arion harus datang ke salah satu toko perhiasan milik papanya, karena Aciel bekerja di sana.

Saat itu jam kerja sedang berlangsung dan Aciel dapat tugas jaga, menyambut para konsumen yang mau berbelanja perhiasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu jam kerja sedang berlangsung dan Aciel dapat tugas jaga, menyambut para konsumen yang mau berbelanja perhiasan.

Melihat pria murah senyum itu terlihat serius, Arion malah hampir tertawa. Ia mendekati Aciel dan ikutan berdiri di samping pria itu.

"....."

"Boleh pinjam waktunya sebentar?"

Aciel menggeleng. "Aku baru di pindahkan ke toko ini 1 bulan yang lalu. Tolong jangan rusak reputasi ku dulu. Jangan biarkan mereka tau siapa aku dan apa hubungan ku dengan mu."

"...Tapi sebagian dari mereka sudah tau kalau kau itu calon menantu anak perempuan pemilik toko perhiasan ini." Bisik Arion.

"...." Aciel menghela nafas dalam. Memberikan brosur perhiasan pada Arion, lalu mengajaknya berkeliling sambil bertanya apa tujuan Arion menemuinya.

"Kalian itu benar-benar tidak konsisten, dulu aku pikir sebuah cita-cita itu harus di capai sampai dapat. Ya, minimal nyangkut lah, ambil kuliah atau kerja yang ada hubungannya dengan apa yang kita cita-citain. Tapi melihat Dafa yang dulu ingin jadi arsitek sekarang malah kuliah dan kerja di jurusan lain, lalu kak Ciel yang dulu bilang ingin jadi bodyguard sekarang malah jadi pelayan toko perhiasan aku heran sekali. Kenapa cuma aku yang konsisten?"

Aciel tersenyum. "Nggak semua yang di cita-citain mudah di capai. Bukannya nggak konsisten, hanya mungkin kesempatan kerjanya bukan di bidang itu."

"Maksudnya? Kan kalian tinggal gapai saja. Itu tidak seperti kalian kesulitan finansial atau otak kalian kurang encer." Arion menyangga ucapan Aciel.

Aciel kembali memberi penjelasan. "Dafa bilang pada ku, dulu dia mau kuliah ambil jurusan arsitek, tapi papanya ingin dia kuliah yang berhubungan dengan stasiun TV. Dia juga galau, itu seperti membuang cita-citanya. Tapi itu kan bukan berarti dia nggak punya kesempatan. Seperti katamu tadi, dia juga punya otak encer dan uang yang nggak akan kurang. Dia juga berbakat dalam bidang arsitek. Mungkin kedepannya jika dia masih berminat di bidang itu, dia bisa kembali kuliah. Dan Dafa akhirnya menuruti permintaan papanya."

Arion melirik ke arah Aciel yang sibuk membolak-balik  katalog ditangannya. "Lalu kakak sendiri kenapa cita-cita nya berubah?"

Untuk pertanyaan itu, Aciel tersenyum sembari menepuk bahu Arion. "Aku kan udah jadi bodyguard sejak lama. Dulu yang ku lindungi itu Arion kecil, sekarang juga masih. Dan aku juga sedang melindungi calon istri ku setiap nggak ada kerjaan, atau setiap dia membutuhkan ku. Di sini aku cari duit plus pengalaman kerja, lumayan buat nambahin modal nikah, kan!"

"Padahal kak Ciel bisa aja kalau mau langsung duduk jadi salah satu manajer toko, atau direktur pemasaran. Papa pasti ngijinin, nggak perlu susah kayak gini, kalau nggak ada pelanggan, mesti berdiri berjam-jam."

Aciel memilih untuk tidak menjelaskan apapun lagi. Ia malah bertanya tentang persiapan Arion kembali ke Korea. "Kemarin keluarga kamu dan keluarga Yong Ji diskusi di rumah. Bukan soal kapan kalian resmi berhubungan dan bagaimana perkembangan hubungan kalian. Tapi tentang masa depan kamu dan Yong Ji yang bakal penuh bahaya. Sepertinya ayah Yong Ji tidak ingin kamu lanjut ke profesi lama kamu, yaitu menangani kasus-kasus kejahatan. Ia khawatir terjadi apa-apa padamu dan itu bakal bikin anak perempuan mereka menderita. Papa mu bilang, dia tidak bisa memaksa mu merubah apapun, semuanya selalu tergantung dengan keputusan mu sendiri."

Arion menarik nafas dalam. Ia bertanya bagaimana pendapat Aciel tentang pekerjaan yang Arion jalani. Bukannya mendapat jawaban yang melarang Arion meneruskan cita-cita nya, namun Aciel mendukung apapun keinginan Arion.

"Aku tau sifat mu yang menyukai tantangan itu dan kau juga tipe yang selalu konsisten dalam segala hal. Jadi, tidak apa-apa untuk sekarang kau nikmati hal-hal yang kau sukai itu. Selagi kau yakin bisa meng-handle semuanya, selagi itu tidak membahayakan siapapun, kau bebas menentukan pilihan mu. Lagipula kau itu baru 19 tahun, masih muda dan jiwa berpetualang nya memang masih menggebu-gebu. Tapi ingat, setiap tindakan pasti ada resikonya. Meski sekarang hal inilah yang membuat mu paling tertarik, tapi ke depannya tidak ada yang tau. Selagi kau bersenang-senang, pikirkan bagaimana cara agar kesenangan mu tidak berakhir menyedihkan. Aku pikir otak mu yang terlalu encer itu, bisa mengerti maksud perkataan ku."

"...." Arion terdiam. Aciel kembali menjelaskan.

"Aku menikmati kegiatan ku sekarang, tapi aku lebih menikmati kebersamaan ku bersama orang yang ku sayangi, dan hal itu ingin ku pertahankan seumur hidupku. Aku tidak ingin dia menangis karena kehilangan diri ku. Karena itulah aku memutuskan untuk berada di dekatnya dan menjaganya. Bodyguard yang ku maksud itu bukan mengawal dan melindungi orang lain, tapi hanya mengawal dan melindungi dirinya seumur hidupku."

🌸🌸🌸

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang