"......" Sejak kapan???
Sementara Arion kebingungan, anak laki-laki yang sedang makan keripik kentang di sebelahnya tersenyum makin lebar.
"Hai, pendek!, Hahahaha." Sapa Dafa
"....." Sialan!!.
Dafa menawarkan bungkusan keripik kentang di tangannya dan Arion mengambilnya sambil mengeluh dalam hati. Kenapa dia harus jadi yang terpendek lagi di antara laki-laki.
Pagi ini mereka (Dafa, Arion, Yong Ji dan Min Ji) pergi ke pulau Nami. Ini bukanlah jenis liburan anak-anak karena para orang tua (terutama para ayah anak-anak), sedang mengadakan bisnis di pulau itu.
Meskipun pergi bersamaan dengan para tetua itu, mereka naik mobil yang terpisah, menginap di kamar hotel yang terpisah pula. Jadi hanya pantauan dan laporan dari para bodyguard lah yang memastikan keselamatan anak-anak itu. Peraturannya, sebelum jam makan malam, mereka sudah harus kembali ke hotel.
Sementara para orang tua langsung menuju ke Nami Island, anak-anak melalui rute yang berbeda. Min Ji sudah menentukan kalau destinasi terakhir mereka adalah keliling pulau Nami, sementara sebelum itu mereka akan mampir ke pulau Jara (Jara Island) dan Petite France.
Selama di perjalanan menuju Hotel, Arion lebih banyak diam, sementara yang banyak bicara adalah Min Ji dan Dafa. Mereka bicara dalam bahasa Inggris mengenai game-game online populer di ponsel mereka, lalu membicarakan makanan apa saja yang mau di cicipi Dafa. Intinya Yong Ji dan Arion terabaikan.
Barulah setelah tiba di hotel dan berada di kamar, Arion bertanya pada Dafa.
"Kapan kau...., Kapan kamu....
Dafa menepuk bahu Arion. "Tenang!, aku sudah bisa berbahasa Korea yang baik dan benar kok, jadi tidak perlu repot ngomong dua bahasa begitu, tapi...ngomong pakek bahasa sendiri (bahasa Indonesia) emang lebih nyaman sih, hahahaha." Jelas Dafa dalam bahasa Korea yang fasih.
Arion mengangguk mengerti, ia lantas bertanya kapan Dafa tiba di Korea dan kenapa tak mengabarinya lebih dahulu.
"Kau kan sibuk. Min Ji berkata pada ku kalau kau bahkan hampir tak punya waktu istirahat siang. Kuliah 4 tahun dijadikan 3 tahun, lalu kau berniat lanjut S2. Dan aku dengar dari ayahku kau juga akan lanjut S3, apa kau tidak bosan belajar terus. Lihat, rambutmu juga sudah agak menipis."
"....." Arion sontak memegang rambutnya, ia melihat ke arah cermin dan tak merasa ada bagian yang botak di kepalanya. Yang itu berarti, Dafa hanya menjahilinya saja. Ia lantas menjawab pertanyaan Dafa. "Aku nggak mau pulang cepat-cepat."
"Ha'??. Apa?."
Arion menarik nafas dalam. "Siapa yang menyangka kalau 3 tahun itu berjalan sangat cepat. Aku jadi menyesal karena terlalu rajin belajar, aku tidak punya banyak waktu bermain. Jadi ku putuskan menambah S2 dan S3, aku mau ngajakin Yong Ji jalan-jalan keliling Korea, dulu aku menjanjikannya setiap minggu, tapi akhirnya aku malah sibuk.."
"Ha'??!!." Dafa menggeleng tidak percaya. Yang ia tau, kuliah S2 dan S3 itu tidaklah gampang, tugas harian menumpuk, belum lagi penelitian-penelitian nya. Ia membayangkan Om Nafta nya yang sekarang juga terlihat agak botak. "Apa kamu yakin akan punya banyak waktu luang?."
Arion menggeleng. "Setidaknya aku masih tinggal di Korea. Kalau aku hanya menamatkan S1, paling langsung di suruh pulang dan aku nggak tau mesti ngapain lagi. Papa menyuruhku magang di perusahaannya."
Dafa mencibir. "Anak kecil kok udah di suruh kerja sih!. Kamu kan juga lagi magang di perusahaan ayahnya Min Ji dan Yong Ji. Pulang dari sana, kamu bakal banyak waktu di rumah buat rebahan, iya kan!."
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...