42. Kasus 3 : KDRT

1.2K 238 4
                                    

"...." Arion dan Yong Ji terdiam. Kali ini ada wanita hamil yang muncul dari kamar mandi sang profesor.

"Jangan menatap dengan pandangan curiga begitu. Aku ini pria baik-baik." Jin Wook berusaha membersihkan namanya, karena sepertinya duo couple di depannya itu punya pikiran negatif di kepala mereka.

"Ini klien kita untuk hari ini dan itu..." Jin Wook menunjuk ke arah mantan istrinya. "Abaikan saja dia!"

"...."

"...."

Tak perlu berpikir lama, Arion menyuruh Yong Ji bermain dengan Jin Woo di kamarnya, sementara ia dan profesor Jin Wook berbicara dengan klien mereka. Keduanya jelas mengabaikan mantan istri Jin Wook yang tadi terlihat menatap Yong Ji dengan sinis.

Klien mereka hari ini adalah seorang Ibu muda yang baru menikah 1 tahun yang lalu, meminta pertolongan penyelesaian kasus KDRT yang di alaminya.

Wanita dengan memar di seluruh wajahnya itu mengatakan kalau ia tidak bisa bercerai dengan suaminya karena semua surat menyurat serta aset yang ia beli dengan uang jerih payahnya berada di tangan suaminya dan di buat atas nama suaminya itu.

"Kami baru menikah tahun lalu, setelah berpacaran selama 6 tahun. Sikapnya berubah setelah menikah, yang biasanya perhatian dan bicara selalu sopan, sejak menikah malah sering mengumpat. Dulu sebelum menikah, saya menceritakan semua masa lalu saya, riwayat berpacaran dan semuanya. Saya tidak pernah menutup-nutupi apapun darinya. Namun saya tidak pernah mengungkit masa lalunya karena saya berpikir itu adalah masa lalu. Tapi begitu kami menikah, setiap kali ada masalah, ia mulai mengungkit-ungkit masa lalu saya, seolah saya ini wanita kotor, padahal saya tidak pernah melakukan hal buruk." Wanita itu mulai menceritakan kisahnya.

"Saya sudah mengatakan dengannya sebelum menikah. Saya tidak bisa memasak karena di rumah ada ibu dan kakak saya yang memasak untuk saya, bahkan semua kebutuhan saya di siapkan oleh mereka. Tapi keributan itu malah terjadi, yang dia bilang tidak bersih membersihkan rumah, tidak bisa memasak bahkan terakhir tidak bisa melayaninya di tempat tidur dengan benar, padahal sudah berpengalaman pacaran. Saya sungguh sakit hati, saya tidak pernah melakukan hal mesum ketika berpacaran. Saya masih perawan ketika menikah dengannya dan dia tau itu. tapi saya selalu di pukul tiap kali kami mulai berdebat." Wanita itu menghapus air matanya.

"Saya bekerja sebagai dokter gigi, sementara dia perawat. Saya tidak pernah mempermasalahkan gaji yang tidak ia berikan pada saya dengan alasannya kalau gaji itu untuk orang tuanya, selama menikah, semua uang dan bahkan kebutuhan rumah baru yang saya beli, semuanya memakai uang saya. Tapi karena kami menikah dan dia kepala keluarga, semua itu di buat surat atas namanya dan bodohnya saya menuruti hal itu. Itu semua saya lakukan karena saya mencintainya."

Arion mengambil kotak tisu di bawah meja, ia memberikannya pada wanita itu, Arion juga pergi dan datang lagi dengan membawa secangkir air hangat.

Wanita itu kembali menjelaskan ceritanya.

"Saya benar-benar sudah berusaha menjadi istri yang baik. Saya sudah belajar memasak, membersihkan rumah, menyiapkan pakaiannya untuk bekerja, tapi semua yang saya lakukan hanya di tanggapi dengan sinis. Tapi begitu saya membeli makanan di luar dan menyimpannya di kulkas, ia akan memaki saya sebagai orang yang tak mengerti keinginan suami. Dia bilang dia suka makanan buatan rumah, lalu membuang semua makanan di dalam kulkas."

Arion menarik nafas dalam. Lalu bertanya apakah wanita itu pernah menceritakan masalahnya pada keluarga wanita itu atau keluarga suaminya dan wanita itu mengangguk.

"Saya menceritakan kelakuan suami saya pada ibu mertua. Tapi dia bilang kalau begitulah sifat suami saya dan saya harus menerimanya. Tugas istri adalah menerima semua perlakuan suami itulah yang ia katakan pada saya ketika saya pertama kali mendapat pukulan di wajah."

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang