Waktu sudah menunjukkan jam makan malam ketika Jin Wook datang berkunjung.
Ia bukannya tak di undang masuk, hanya takut saja tidak bisa keluar selamat dari rumah yang sekarang sedang menampung 2 raja singa itu.
"Aku tak kan berlama-lama di sini." Ucap pria itu sambil menyodorkan sebuah kotak pada Arion.
"!!!" Arion membelalakkan matanya ketika membuka kotak itu, ia tak menyangka kalau liontin dan baju miliknya ditemukan. Untunglah!
"Aku datang berkunjung ke rumah para korban, ingin tau perkembangan mental mereka. Sebagian dari mereka bersikap biasa saja. Lalu aku melihat anak perempuan itu memakainya. Awalnya dia tidak mau mengaku, dia bilang liontin itu hadiah ulang tahun dari teman sekolahnya. Tapi ku takut-takuti sedikit, bilang kalau aku akan memenjarakan anak perempuan itu jika ia ketahuan berbohong. Aku juga menemukan pakaian mu di rumah anak itu. Orang tuanya marah besar dan ya, aku tidak peduli. Aku mengambil baju dan kalung mu lalu segera menemui mu."
Penjelasan panjang dari Jin Wook itu membuat Arion lega. Setidaknya, benda penting itu tidak hilang.
"Dan ini untuk mu!" Pria itu memberikan sebuah kotak kecil pada Arion. Isinya adalah....pemantik?
"Kenapa kau memberiku pemantik? Aku tidak merokok! Di masa depan aku juga tidak akan merokok!" Arion menyodorkan kembali pemantik itu kepada pemiliknya. "Dan bukankah barang ini bekas pakai?"
"Cih! Dasar kau ini! Apa kau tidak tau ini barang mahal?"
"Anda pernah cerita kalau anda mengambil barang ini dari pemiliknya yang mati bunuh diri."
"....." Jin Wook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kenapa penjelasan ku di simpulkan begitu?! Pemiliknya memang mati bunuh diri, tapi dia mewariskan pemantik itu pada ku, di tulis di selembar kertas dan ada tanda tangannya. Tolong jangan membuat kesimpulan seolah itu barang curian, bocah!"
Yah, terserahlah!
"Lalu...kenapa benda ini diberikan pada ku? Apa fungsinya untuk ku?"
Lagi-lagi Jin Wook menggaruk kepalanya, merasa sedikit frustasi dengan bocah kecil di depannya itu. "Bisa tidak, terima saja tanpa bertanya, ucapkan saja terima kasih dan ambil barangnya?"
"Tidak bisa!"
"...."
Jin Wook menarik nafas dalam, dan mulai menjelaskan. "Dulu aku hanya cerita kalau pemiliknya itu mati bunuh diri. Jadi akan ku jelaskan lebih detail. Pemiliknya adalah teman ku, itu pemantik pemberian ayahnya di hari ulang tahunnya. Pemantik itu hanya di miliki oleh seseorang yang pemberani dan memiliki rasa keadilan yang tinggi, begitulah yang ayahnya katakan waktu memberikannya hadiah. Saat itu, aku iri setengah mati padanya, karena ayahnya itu...ayahku juga."
"...." Maksudnya?
"Jadi maksudku, teman ku ini adalah anggota polisi yang di angkat anak oleh ayahku, dia itu kakak ku. Dia yang membuatku akhirnya jadi penegak hukum dan tertarik menegakkan keadilan. Aku terakhir bertemu dengannya saat seusia mu dan dia seusia ku. Dia berhenti di kepolisian untuk menyelidiki kasus istrinya yang meninggal kecelakaan. Saat itu kasusnya di tutup oleh orang yang jabatannya lebih tinggi darinya. Dari yang terlihat kekar dan tampan, ia berubah jadi pria kurus tak terurus dan hanya aku yang berani mendekatinya sampai sehari sebelum dia bunuh diri. Dia bilang padaku, hidup ini sangat tidak adil baginya, karena dia bukan lagi seorang pemberani dan dia tidak bisa menegakkan keadilan untuk istrinya. Jadi sebagai hadiah perpisahan, ia memberikan pemantik itu pada ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...