Arion membuka pintu kamar dan matanya langsung di sambut tatapan sedih dari Yong Ji.
Hati Arion sakit, ia akhirnya berlari dan memeluk istri tercintanya itu. Menangis bersama dalam keheningan malam. Meluapkan kesedihan mereka untuk terakhir kalinya.
"Kita akan punya anak lagi!" Ucap Arion tegas, seolah berjanji pada dirinya sendiri. "Bagaimanapun caranya! Kita akan membuat anak kita kembali pada kita, bahkan dengan adik-adiknya dan mari berjanji bersama, kita akan menjaga mereka sampai di detik kehidupan kita berdua."
Yong Ji mengangguk. Arion menghapus air mata di pipi Yong Ji, mencium kening dan bibir istrinya itu. Tak ada kata ma'af di antara keduanya, setelah puas menangis, mereka tertidur sambil berpelukan erat.
Paginya setelan sarapan. Varo langsung memberikan perintah pada Jae Wook untuk melarang Arion bekerja selama mungkin.
"Ee...ini bukan berarti kami tidak bisa tanpa Arion, ya! Hanya saja...dia kan...ketua...
"Kalau begitu kau ambil posisinya. Arion akan liburan sampai 1 tahun ke depan. Atau libur kerja saja selamanya! Biar aku yang membiayai hidupnya bersama istrinya."
"...."
"...."
Yong Ji menatap Arion yang duduk di sampingnya. Arion tersenyum dan berbisik. "Itu bukan keputusan mutlak! Papa hanya ingin kita tidak bersedih lagi."
Oh.
Taek Won mengeluarkan 2 kunci dari dalam saku jasnya. Ia meletakkannya di atas meja sembari menatap Arion. "Itu kunci mobil, dan kunci Villa. Pakaian kalian sudah di letakkan di sana, tidak ada pembantu, hanya ada bodyguard yang berjaga di setiap sudut rumah, kalian tidak kenal dan dikenal siapapun di sana. Jadi Yong Ji sayang, Appa mau kau kembali tersenyum dan ceria sepulang dari sana, ya."
Taek Won mengelus puncak kepala anak perempuannya itu.
Ha Neul menggenggam tangan Yong Ji. "Nak! Meski kalian berdua di beri nasehat oleh dokter agar tidak hamil dulu dalam 3 bulan ini. Tapi jika pun hamil, kita hanya perlu menjaganya dengan baik. Walaupun ada kemungkinan akan keguguran lagi, tapi tidak ada yang tidak mungkin jika anak itu akan bisa bertahan sampai lahir ke dunia. Jadi...tidak perlu menahan diri, tidak perlu merasa putus asa. Bersenang-senang lah selama libur ini. Tidak perlu memikirkan masalah apapun."
"A..."
"Selamat atas kehamilan mu." Yong Ji lebih dulu bicara sebelum Min Ji mengucapkan kata penghiburan.
"!!!" Semua orang terkejut di sana, kecuali 1 orang yang mendadak ingin kabur dari TKP.
"Dafa Oppa menghiburku ketika bertemu dengan ku tadi di dapur. Dia bilang kalau mungkin saja, anak yang ku kandung itu pindah ke rahim saudara kembar ku karena, saat tau aku hamil, Dafa Oppa berharap kalau kau yang hamil juga dan bisa membalas ejekan Arion Oppa."
"...." Semua mata tertuju pada Dafa.
Dafa menarik nafas dalam. "Aku tidak pandai menghibur orang lain, apalagi itu seorang wanita. Maaf! Waktu tak sengaja bertemu dengannya...aku tak tau harus bilang apalagi. Lagipula, terlalu sangat kebetulan ketika Min Ji ketahuan hamil, Yong Ji malah keguguran, aku jadi curiga yang tidak masuk akal dan itu ku sampaikan padanya. Tapi tadi Yong Ji tersenyum kok! Dia tadi tersenyum bahagia dan memeluk ku! Mengucapkan selamat dan membuatku berjanji untuk menjaga keponakan kecilnya."
Dafa melirik ke arah Arion, ia belum berani melemparkan candaan sarkastik yang bisa membuat Arion kembali jadi pemurung yang idiot. "Aku...aku hanya tidak pakai kondom sekali dan dia hamil, aku tidak tau, aku tidak bermaksud merusak suasana sedih mu. Ma'af dan terima kasih sarannya sebulan yang lalu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/214682732-288-k742453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
Lãng mạnCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...