Jealousy
Note : Jangan baper berlebihan! Mereka hanyalah anak-anak berusia 7 tahun 🤣
🥰🥰
Alandra dan Kalysa duduk agak jauh dari tempat Arion dan Yong Ji, tapi mereka berdua masih bisa menyaksikan keributan antara Arion dan Dafa.
"Kak Rion itu...hebat ya, dia bisa bahasa Korea. Kak Dafa bahkan belum bisa padahal mereka seumuran." Gumam Kalysa.
"...." Alandra yang sedang melempar kail pancing, menoleh ke arah Arion. Ia terdiam sebentar sebelum akhirnya berkata, "aku juga bisa."
"Hm?"
Alandra kembali menjelaskan. "Aku juga bisa bahasa Korea."
"Benarkah? Apa kamu bisa mengajari ku? Aku juga ingin bicara dengan kak Min Ji dalam bahasa Korea."
"....Oke! Nanti....aku akan mengajari mu sekitar 1 bulan lagi."
Kalysa menatap Alandra dengan pandangan bingung. "Kenapa harus menunggu begitu lama?"
"Karena sekarang aku hanua tau sedikit saja, nanti ketika aku sudah lancar, dan bahkan bisa menulis Hangul, aku akan mengajarimu. Kamu...nggak perlu minta ajari orang lain. Aku berjanji akan mengajari mu sampai bisa."
Meski sempat ragu, Kalysa menyetujui ucapan Alandra.
"Walaupun papa mu menyuruhmu ikut les bahasa Korea bersama kak Dafa, kamu harus menolaknya. Karena aku akan belajar dengan cepat dan aku tidak mau usaha ku sia-sia. Jadi, kamu hanya boleh belajar bahasa Korea pada ku saja." Alandra kembali membuat Kalysa berjanji dan gadis kecil itu hanya mengangguk setuju.
Mereka memancing sambil mengobrol, sama sekali tidak membahas soal ikan yang sedikitpun tidak menangkap umpan mereka, keduanya sibuk membahas masalah di sekolah.
Alandra sempat sakit hingga harus tidak masuk sekolah selama 1 minggu. Jadi anak laki-laki itu mulai bertanya apa saja kegiatan Kalysa selama ia tidak ada di sekolah.
"Apa ada yang berani duduk di sebelah mu?"
Kalysa menggeleng. "Tidak ada. Buk guru bilang kalau kita dilarang pindah tempat duduk. Jadi aku masih duduk sendirian selama 1 minggu itu."
Bagus!
"Tapi Nando mengajak ku makan bersama di jam istirahat."
"Apa?!"
Kalysa muli menjelaskan. "Karena kalian bertiga tidak terlihat makan bersamaku, jadi dia bertanya dan aku jawab bahwa kalian bertiga sakit. Jadi dia menawarkan untuk menemani ku makan."
"...."
"Kenapa? Apa aku juga tidak boleh makan bersama orang lain? Aku merasa kesepian selama kalian tidak sekolah." Jelas Kalysa.
"Apa kamu nggak punya teman perempuan selain Sena? Kenapa harus makan dengan anak laki-laki?"
"....Dia menawari menemani ku makan di kantin bersama yang lain, tapi lalu tiba-tiba Om Farhan (Bodyguard Kalysa) datang dan akhirnya aku makan siang di cafetaria bersama mama dan papa."
Alandra tanpa sadar menyunggingkan senyumnya. "Ya! Setidaknya kamu nggak makan sendirian. Jadi tidak apa-apa. Lain kali, kamu bisa langsung minta antar ke rumah, kita bisa makan bersama walaupun kami terbaring di tempat tidur."
"...Oke!" Jawab Kalysa setuju.
Bodyguard yang menemani kedua anak kecil ini, mengerutkan dahi. Kenapa nona kecil ini begitu penurut?
"Apa ada yang berani mengganggu mu lagi selama aku tidak ada?" Apa ada hal seru yang terjadi selama kami tidak sekolah?"
Kalysa menggeleng. "Hanya...aku kesepian ketika kalian tidak bersama ku."
Lagi-lagi Alandra tanpa sadar menyunggingkan senyumnya.
Bodyguard, "...." Kenapa...dia malah senang?
"Tapi...papa mengajak ku ke perusahaan dan ikut syuting iklan shampo dan iklan ice cream bersama model anak-anak. Kami baru selesai syuting kemarin. Syutingnya sepulang sekolah selama 1 minggu penuh."
"Apa modelnya laki-laki."
Kalysa mengangguk. "Para pekerjanya papa bilang kalau kami terlihat sangat imut ketika bersama, seperti pasangan."
"...."
"Iklannya akan tayang minggu depan. Kamu bisa menontonnya di TV"
"...." Alandra mendadak badmood. Ia melempar kaleng cacing yang berada di dekatnya dan itu membuat Kalysa terkejut.
"Apa di lautan ini ikannya pada mati?! Kenapa tak satupun ada yang terlihat? Menyebalkan sekali!"
Kalysa, "...."
Bodyguard, "...." Aku rasa dia marah bukan karena masalah ikan.
Karena Alndra tidak kunjung bicara, Kalysa menyadari pasti ada yang salah dengan penjelasannya. Jadi 5 menit kemudian Kalysa kembali menjelaskan soal iklan itu.
"Sebenarnya aku bilang pada papa kalau aku hanya ingin jadi model iklan bersama kalian, tapi karena waktu itu kalian bertiga sakit, jadi ya...aku terpaksa melakukannya."
Alandra masih kesal. "Kan kamu tinggal tolak saja, itu tidak seperti papa mu akan memaksa mu tetap syuting."
"Aku juga tidak suka para model yang lain, yang perempuan...mereka semua pura-pura baik pada ku ketika kamera menyorot kami, tapi dibelakang kamera, mereka bilang pada orang tua mereka, mereka tidak suka pada ku karena aku terlalu disayangi oleh para pegawai papa, pakaian yang ku pakai juga lebih bagus dari mereka. Ibu mereka juga bilang kalau mereka harus baik pada ku karena aku adalah anaknya papa."
"...." Melihat raut wajah sedih Kalysa, berlahan membuat kekesalan di hati Alandra hilang. "Mereka memang harus baik pada mu atau papa mu bisa memecat mereka kalau berani membully mu. Dan soal anak-anak model itu, mereka jelas iri pada mu karena faktanya kamu memang lebih imut dari mereka dan itu bukan masalah pakaian yang kamu pakai. Lalu bagaimana dengan model anak laki-lakinya apa mereka juga memperlakukan mu dengan buruk? Aku akan langsung bilang pada papa mu untuk memecat mereka."
Kalysa menggeleng. "Mereka baik, mereka mengajak ku bicara dan tertawa, memberikan ku coklat dan permen, lalu...
"Oke! Mari pecat mereka!"
Bodyguard dan Kalysa, "Ha?"
"...."
Alandra tidak menjelaskan apapun. Ia hanya kembali mengeluh masalah ikan yang tetap tak muncul satupun di depan mereka.
🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...