Arion dan Yong Ji pergi ke rumah Dafa untuk mandi dan berganti pakaian. Lalu melanjutkan kencan mereka. Arion mengajak Yong Ji ke toko perhiasan milik papanya.
"...." Yong Ji menoleh bertanya apa mereka tidak salah pilih tempat. "Apa ini tempat romantis yang Oppa rencanakan? "
Arion tersenyum. "Sebenarnya... Aku hanya ingin pamer."
...ha?
Arion mengajak Yong Ji masuk dan langsung menuju lantai 3, di sana ada satu ruangan di mana perhiasan yang di pajang tidak untuk di jual.
"Sejak aku kecewa pada diri ku sendiri ketika tidak memberikan mu barang mahal saat pesta ulang tahun mu yang ke 13, aku bertekad belajar membuat perhiasan. Aku bekerja di perusahaan papa, mulai dari membuat sketsa, memilih berlian, juga membuat kalung, cincin dan gelang. Yah! Hasilnya tidak buruk, karya pertama ku yang hanya sebuah cincin couple laku di jual dengan harga 900 milyar. Papa bilang aku berbakat, tapi...aku tidak tertarik jadi pengusaha berlian, jadi setelah itu aku bilang kalau aku hanya ingin membuat perhiasan untuk mu. Jadi yah! Inilah hasilnya." Arion menunjukkan 6 buah perhiasan buatannya. 2 pasang kalung, 2 pasang anting-anting, dan 2 pasang gelang. Satu kotak kaca berisikan sketsa sepasang cincin berlian.
"Setiap tahunnya, aku membuat satu perhiasan dan berniat memberikannya pada mu nanti di hari ulang tahun mu yang ke 20 tahun. Aku akan pamer pada mereka yang dulu mengejek ku karena tak memberikan hadiah mahal pada mu. Tanpa mengatakan apapun, aku juga mampu membuat mereka cemburu setengah mati."
Seperti pembalasan dendam yang sangat terencana. Yong Ji tersenyum menatap sketsa cincin di depannya. "Itu bukan di maksudkan untuk cincin pernikahan, kan?"
Arion menatap kotak kaca yang di tunjuk Yong Ji. Ia menggeleng, itu juga di maksudkan sebagai hadiah ulang tahun dan...sebagai pengikat antara kita dalam pertunangan resmi." Jelas Arion.
Yong Ji mengerutkan dahi. Bukankah bagian terakhir itu tidak perlu di jelaskan? Aku kan jadi tak suprise lagi.
"Awalnya rencana ku seperti itu." Arion kembali bicara. "Siapa yang menyangka aku di kejutkan dengan kedatangan mu, aku juga tidak punya persiapan kencan spesial, jadi yah, sekalian saja aku bocorkan semua rencana romantis yang sejak dulu aku rencanakan ketika bertemu dengan mu nanti. Anggap saja ini bagian romantisnya, yah meski aku yakin kau juga sudah biasa melihat perhiasan seperti ini."
Yong Ji tersenyum. Ia jelas kembali melihat raut wajah kecewa pada Arion. "Oke! Perhiasannya sudah, apa kali ini ada bunga dan makan malam romantis juga? Apa aku akan di lamar di depan publik? Banyak gadis yang mendambakan momen seperti itu, aku juga loh!"
"Benarkah?"
Yong Ji segera menggeleng. "Tidak juga! Aku suka yang sederhana, tapi tidak ada seorang wanita manapun yang tidak suka kejutan, bagian ini...aku menantikannya."
Arion tersenyum, setelah beberapa menit berkeliling toko perhiasan dan membeli gelang couple, keduanya pergi dari tempat itu.
"Bukankah itu toko papa mu? Kenapa masih membeli? Kau bahkan menggesek kartu kredit milik nya?" Tanya Yong Ji heran ketika mereka keluar dari toko.
"Ketika ke toko ini aku langsung menuju lantai 3, waktu di perusahaan papa untuk membuat perhiasan, aku juga mendaftar sebagai siswa magang, dan aku sering menutup wajahku dengan masker, jadi yah tak banyak pegawai papa yang tau kalau aku anak nya."
Oh.
Setelah dari toko perhiasan, Arion mengajak Yong Ji ke taman bunga Hydrangea miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...