Bagaimana kalau aku membuntutinya dari pagi?
Itulah ide yang terlintas di pikiran Arion ketika pagi hari melihat pemandangan mesra di depan matanya.
Jin Wook yang biasanya berantakan kini tampak rapi, duduk ditemani secangkir kopi hangat bersama seorang wanita hamil yang pada awalnya merupakan klien mereka.
Kasus wanita itu sudah berakhir 2 minggu yang lalu, segala aset berharga milik wanita itu sudah kembali ke tangan nya, namun sepertinya kasus itu berkembang ke arah lain. Yang tadinya hanya klien, sekarang sudah berubah status jadi calon istri.
Pria pemalas itu benar-benar gerak cepat. Dan kenapa pula si wanita ini mau dengannya? Apa sebenarnya yang bisa di ambil dari profesor jorok ini selain isi otaknya?
Arion menyesap coklat hangat di tangannya. Kedua orang di depannya nampak harmonis dengan 2 anak kecil yang duduk di samping mereka, bahkan panggilan Omma pun sudah terdengar sejak 1 minggu yang lalu.
Jin Wook membersihkan sudut bibir Ha Na dengan jarinya dan wanita itu tersipu malu.
"...." Menyebalkan sekali!
Karena merasa mual melihat pemandangan di depannya dan karena Yong Ji nya sibuk di kampus untuk menyelesaikan disertasinya, Arion memutuskan untuk pergi ke kampus dan mengamati (menstalker) Yong Ji.
"Mau kemana? Kau belum mengabiskan makanan mu? Istriku sudah susah payah memasaknya pagi ini."
"...." Cih! Anda anda tau kalau istri anda itu membangunkan ku jam 3 pagi untuk mengajarinya memasak semua makanan itu. Dasar menyebalkan! Aku bahkan sudah mencicipi 4 piring makanan yang gagal sebelumnya.
"Aku tidak lapar! Dan aku mungkin akan pulang larut! Kalau ada klien baru, bereskan saja sendiri! Jangan lupa kalau kau jadi pemateri seminar di kampus hari ini." Setelah mengatakan hal itu Arion berbalik pergi menuju kampus Yong Ji.
Itu pacar ku. Ternyata dia terlihat sangat mencolok di banding yang lain, hohohoho~
Arion tiba di kampus dan langsung menuju kantin, ia sebelumnya sudah bertanya pada Yong Ji dimana dan apa yang sedang gadis itu lakukan. Ternyata Yong Ji sedang berdiskusi bersama teman-teman sekelasnya yang terlihat lebih dewasa darinya.
"Bagaimana? Apa kau masih belum mau setuju berpacaran dengan ikon kampus kita? Dia sudah menyatakan cinta pada mu 21 kali, jangan sia-siakan yang dekat hanya karena kau mau menjaga perasaan pada yang nun jauh di sana. Lagipula, latar belakang kehidupan ikon kampus kita sangat mapan dan dia juga sangat di gilai para wanita."
"...." Arion yang sengaja duduk tepat di kursi belakang kelompok itu menguping dengan hati yang tersulut.
"Lagipula, kau selalu bilang punya pacar tapi pacar mu sekalipun belum pernah di kenalkan pada kami, bahkan kau tak memiliki fotonya di ponselmu. Ma'af adik kecil, tapi kami lelah dengan pacar khayalan mu itu, pacari lah yang nyata." Salah satu wanita berkacamata yang duduk di samping Yong Ji mencoba menasehatinya, Yong Ji hanya menanggapinya dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomansaCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...