Salah satu alasan kenapa wanita harus terlihat cantik dan berkelas adalah agar mereka tidak membuat malu seseorang yang berada di samping mereka.
Jika kau terlihat biasa saja, selain di abaikan, kau juga bisa jadi bahan gosip pemanis lidah para penggosip gila di pesta-pesta mewah yang kau hadiri.
Seperti yang di alami Yong Ji malam ini. Hanya orang-orang yang mengerti fashion lah yang bisa mengerti betapa mahal dress yang ia kenakan, walaupun itu terlihat biasa. Juga tas, jam tangan, sepatu, bahkan jepitan rambut yang sebelum keluar dari mobil, sempat di sematkan oleh Arion di dekat telinga Yong Ji, tak ada barang murahan yang melekat padanya.
Sejak awal Yong Ji berharap tak ada yang mengajaknya bicara, ia hanya menyingkir ke sudut ruangan, ketika Arion mulai dikerumuni orang-orang. Hal ini sudah biasa ia lakukan.
Khawatir? Cemburu? Atau dongkol Ketika melihat Arion bak raja yang di puja? Yong Ji tak merasakannya sama sekali. Ia tau pekerjaan Arion, juga orang seperti mereka (yang memiliki harta) memang selalu jadi pusat perhatian.
Bermaksud hati makan cake coklat yang di buat khusus oleh koki yang di pesan Min Ji, Yong Ji malah mendapati segerombolan gadis-gadis berjalan mendekat ke arahnya.
Salah satunya bahkan dengan sengaja berniat menyenggor mangkuk kaca sup agar tumpah mengenai Yong Ji. Sayangnya hal itu tidak berhasil, yang ada malah cipratan sup itu malah mengenai gaun gadis itu.
"Boleh tanya?" Salah satu dari mereka menatap Yong Ji dengan pandangan sinis. "Apa hubungan mu dengan anak dari pemilik perusahaan berlian itu?"
"...."
Yong Ji ingin bilang kalau Arion itu suaminya, tapi ia mengurungkan niatnya. Takut bikin heboh lagi, dan itu akan berdampak pada karier Arion dan juga dirinya.
"Apapun hubungan kalian, ku beri tahu. Kau hanya dijadikan sebagai pengisi kekosongan kursi di sampingnya, yang artinya siapapun bisa duduk di sana."
Ee...maksud nya?
Yong Ji yang tadinya ingin menjawab, jadi memilih diam. Ia membiarkan saja gadis itu terus ceplas-ceplos.
"Ayahku adalah rekan bisnis dari ayahnya, dan aku akan memintanya untuk menjodohkan kami. Jadi, sebagai wanti-wanti, tolong menyingkir lah dan jangan pernah muncul di hadapannya lagi!"
"...." Yong Ji menyunggingkan senyum di balik topeng yang ia kenakan.
"Bagaimana bisa seorang wanita biasa masuk ke pesta mewah seperti ini, mengenakan pakaian biasa."
Pakaian...biasa??
"Apa kau memang sengaja untuk menjadi bahan gosip orang lain? Coba curi perhatian dengan metode baru? Kalau itu taktik mu, aku akan bersorak dan berkata kalau kau berhasil."
"...." Kali ini jawaban Yong Ji hanya helaan nafas. Yong Ji memang tidak terlalu menyukai fashion berkelas, tapi bukan berarti dia tidak tau mode, hidup bersama kembaran yang merupakan seorang desainer sekaligus model, menyebabkan Yong Ji ikutan hapal dan tau apa itu yang di sebut barang mewah. Dan yang pasti, bahkan seluruh pakaian, dan aksesori yang di pakai gerombolan gadis yang mengelilinginya ini, tidak setara dengan harga jepit rambut yang diberikan Arion padanya tadi.
Setelah memberi wanti-wanti, mereka tetap berada di sana, mulai memperhatikan apa yang Yong Ji kenakan secara detail, lalu mengomentarinya satu-persatu. Bahkan beberapa dari mereka mengambil gambar Yong Ji dan mempostingnya di grup chating mereka.
"Aku tidak sabar mendengat komentar pedas dari teman-teman ku. Mereka jelas tau apa itu fashion berkelas, dan gadis di depan kita ini adalah sampah! Hahaha~"
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...