Arion datang ke sebuah pesta amal. Ia sebenarnya malas datang, tapi karena Yong Ji biasa menyumbang di pesta amal itu, ia memutuskan untuk datang dan menggantikan Yong Ji.
Kegiatan di sana adalah melelang barang berharga yang hasilnya akan di sumbangkan ke panti asuhan. Sayangnya yang datang ke acara itu bukan hanya memiliki tujuan untuk amal, tapi juga untuk membuat diri sendiri jadi terkenal, dan di pandang baik oleh masyarakat. Terbukti dengan ada banyaknya wartawan dari berbagai stasiun TV.
Yong Ji sering datang ke acara itu dengan penampilan biasa, menutup wajahnya dengan topeng, menyumbang paling banyak, lalu pulang tanpa peduli wartawan yang mengelilingi nya. Ia di kawal 10 bodyguard, gonta ganti mobil, dan walaupun orang tau arah kemana ia pulang, tak seorangpun yang berhasil mencari tau identitas Yong Ji.
Jadi kali ini pun Arion melakukan hal yang persis sama. Menyembunyikan wajahnya di balik topeng dan menyumbang barang paling mahal yang dimilikinya. Menarik perhatian banyak orang, tapi terkesan misterius karena setelah barang miliknya laku, Arion langsung keluar dari aula.
Sayangnya penyamarannya di ketahui oleh seorang gadisgadis, tepat ketika Arion akan memasuki mobil untuk pulang.
"Arion Oppa, annyeonghaseyo."
"...." Arion berbalik dan mendapati Park Yuri tersenyum padanya.
"Boleh bicara dengan Oppa sebentar, ada sesuatu yang ingin ku tanyakan dan ini penting." Pinta gadis itu.
Yuri kembali melanjutkan. "Aku senang Oppa berada di sini sendirian, tapi aku juga sedikit kecewa, harusnya ada hal mengejutkan yang terjadi malam ini, yang bisa membuat ku sangat puas. Tapi tidak apa-apa aku bisa menyingkirkan masalah itu lain kali."
"...." Bukannya tak sadar kalau terlihat kilatan cahaya dari entah mana itu. Arion jelas tau ada seseorang atau bahkan sekelompok orang yang memotret dirinya. Pastinya bakal jadi berita heboh besok. Arion menarik nafas dalam, ia melepas topengnya lalu mengangguk.
"Mungkin kita bisa bicara di cafetaria dekat...
"Di sini saja!"
"...."
Yuri menahan diri untuk tidak tersinggung. "Apa Oppa masih ingat pada ku?"
"Tidak juga!"
"Oh. Berarti Oppa tidak lupa. Aku Park Yuri, kita pernah sama-sama di cul...
"Apa itu hal pentingnya?"
"...." Yuri tersenyum kecut. Sepertinya Arion masih tak mau bicara banyak dengannya. "Aku menyukai Oppa." Ucapnya pada akhirnya.
"Aku sudah jatuh cinta pada Oppa dari pertama kali kita bertemu. Aku bahkan rela pindah negara, demi bisa dekat dengan Oppa. Aku kenal dekat dengan adik-adik Oppa, juga mama dan papa Oppa. Mereka sangat menyukaiku lebih dari pada Yong Ji. Jadi...
"Darimana kau tau kalau Yong Ji ku tidak di sukai?" Arion memotong penjelasan itu. Ia tidak pernah tau fakta kalau Yuri telah mengikutinya sampai ke Indonesia bahkan mendekati keluarganya, tapi yang pasti Arion akan menjauhkan keluarganya dari gadis ini.
"Mereka tidak pernah sekalipun menyebut Yong Ji, tidak punya foto Yong Ji. Aku bahkan pernah di ajak ke kamar Oppa di Indonesia. Dan tidak ada foto Yong Ji di kamar Oppa."
Arion terdiam. Ia tentu saja punya foto Yong Ji, bahkan ribuan. Tapi itu tidak akan ditemukan oleh siapapun yang hanya masuk sebentar ke dalam kamarnya.
"Aku sudah bilang pada mamanya Oppa dan adik-adik Oppa bahwa aku sangat menyukai mu dan mereka memberi ku semangat agar aku menyatakannya padamu. Mereka sangat mendukung ku Oppa! Jadi...maukah kau menjadi kekasih ku? Atau kita bisa menikah muda. Aku bersedia menikah dengan Oppa."
"...." Aku rasa gadis ini sudah gila!
Arion mengangkat tangannya, menunjukkan jari manisnya yang terpasang cincin kawin. "Aku sudah menikah!" Ucap Arion tegas. "Aku sudah punya istri yang sekarang sedang hamil 9 bulan. Dan istriku adalah Yong Ji. Gadis yang selalu ada di hati ku sampai aku mati."
"....." Yuri terdiam. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya. "Kapan...kapan Oppa menikah?" Tanya gadis itu.
"Itu bukan urusan mu." Jawab Arion singkat.
"Lalu....kenapa Oppa menolak lamaran pekerjaan ku? Apa itu juga ada hubungannya dengan...
"Karena aku tidak menyukai mu!"
"...." Wajah gadis itu terlihat sangat kecewa. Ia benci mendapati fakta bahwa perasaan cintanya di tolak begitu sadis. Gadis itu mengeluarkan pistol dari balik gaunnya. Gerakannya begitu cepat, sampai satu kedipan mata suara tembakan pun terdengar.
"Aku mencintaimu Oppa, aku sangat mencintaimu." Lalu Yuri menembaki dirinya sendiri.
🌺🌺
Yong Ji bergegas menuju IGD, mendapati Arion duduk tenang sementara percikan darah mengotori kemeja putih yang ia kenakan.
"Semuanya baik-baik saja." Ucap Arion sambil tersenyum. Ia berdiri, mengelus puncak kepala Yong Ji. "Profesor Jin Wook, sedang menangani kasus ini di kantor polisi. Tidak ada yang meninggal jadi semuanya baik-baik saja."
Tangan Yong Ji gemetar. Meski bukan Arion yang tertembak, tetap saja jantungnya berdetak sangat cepat. Arion menjelaskan situasi yang terjadi, kalau salah satu bodyguard yang mengikuti Arion sudah lama mengintai Yuri. Gadis itu membeli pistol di tempat ilegal 3 hari yang lalu, tidak berhasil mendekati Yong Ji karena tidak ada yang mengetahui bahwa Yong Ji di rawat di Rumah Sakit, kecuali orang-orang penting saja. Yuri lalu mulai mengikuti kegiatan Arion dan tau kalau Arion pasti datang ke acara pelelangan. Arion sudah tau kalau gadis itu membawa pistol sejak lama.
Untuk berjaga-jaga, Arion mengenakan jas anti peluru dan memerintahkan para bodyguard nya untuk bersembunyi sekaligus memberitahunya jika Yuri mulai mendekatinya.
Yuri jelas tau kalau Arion tidak akan penah menerima cinta gadis itu, pada awalnya ia menargetkan Yong Ji. Tapi ketika ia tak melihat gadis yang di cintai Arion, ia mendadak menembak Arion, lalu menembaki dirinya sendiri. Berharap cinta mereka akan bersemi dikehidupan selanjutnya. Sayangnya hal itu tidak terjadi, karena mereka berdua selamat dari maut.
"Aku jamin dia tidak akan pernah bisa mencelakai kita." Ucap Arion sambil memandang ke arah Yuri yang sekarang sedang di bawah ke ruang operasi. "Akan kupastikan bahwa gadis gila ini tak bisa mendekati keluarga besar kita." Janji Arion.
Ia sudah mengatur para bodyguard untuk menyingkirkan Yuri maupun keluarganya, menjauhkan semua masalah yang bisa memperburuk keadaan. Dan memastikan kalau kehidupannya ke depan akan tetap aman.
"Jadi...apa kau sudah menyiapkan batin mu untuk operasi besok?" Tanya Arion pada istrinya.
Yong Ji tersenyum. "Aku harap operasi besok berjalan lancar." Gumam Yong Ji, sedikit takut.
"Aku tidak sabar memeluk si kembar dan mencium pipi lucu mereka."
Arion menangguk setuju. "Tapi kita harus sabar karena mungkin kita akan dapat giliran paling akhir untuk melakukan hal itu."
Arion dan Yong Ji menatap ke arah depan mereka. Sekarang Rumah Sakit itu malah mirip penginapan. Ada keluarga besar Dafa, keluarga besar Yong Ji dan juga keluarga besar Arion yang menginap di sana.
Yong Ji menghela nafas dalam. "Aku harap mereka menyisakan kita tempat untuk memberi si kembar nama."
Sekali lagi Arion mengangguk. Benar! Semoga saja!
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...