6. Penyelidikan

2.6K 388 12
                                    

Hari ini penyamaran Arion di mulai. Entah bagaimana bisa, Jin Wook berhasil mendaftarkan Arion di sekolah Yong Ji, ia bahkan mengirim pakaian, dan peralatan sekolah yang di butuhkan serta jadwal pelajaran sekolah, malam setelah Arion setuju untuk menyamar jadi murid sekolah.

"Akhirnya….kau benar-benar mirip anak usia belasan tahun. Imut sekali."

"….." Arion yang sedang merapikan dasi sekolah, menghentikan kegiatannya itu tak kala mendengar komen Yi Bo.

Leo sibuk jadi fotografer, mengabadikan momen langkah itu dengan kamera ponselnya. "Lumayan, akun Fanpage ArionLovers pasti heboh, hahahaha."

"……" Arion menarik nafas dalam. Benci karena lelah mengumpat pada dua temannya itu.

Semalam ia membicarakan tentang kasus yang akan Arion tangani dan mengajak Yi Bo dan Leo yang selalu kepo itu untuk bekerja sama. Meski ia tak menjelaskan detail kasus nya, Leo dan Yi Bo telah setuju untuk membantunya.

Yi Bo akhirnya duduk setelah memasangkan tas sekolah pada Arion. "Jadi kita berdua ini kakak-kakak mu, ibu dan ayah kita sibuk hingga tak bisa mengantarkan adik tersayang kita ke sekolah barunya. Skenario yang menarik."

"Melihat mu sering berkamuflase seperti ini, aku jadi ingin masuk kuliah hukum juga. Sepertinya jadi di detektif itu pekerjaan yang keren sekali." Leo kembali memotret Arion, dirinya dan Yi Bo untuk terakhir kalinya, sebelum mereka pergi ke sekolah Yong Ji.

"Ingatlah untuk tidak bersikap yang berlebihan." Pinta Arion ketika mereka hampir sampai di sekolah.

Yi Bo membukakan pintu mobil begitu mereka sampai. Ia masih penasaran tentang kasus yang ditangani Arion kali ini, karena Arion selalu tidak pernah memberikan detail kasus yang ditanganinya.

"Tonton saja beritanya 3 hari lagi di TV." Jawab Arion santai, lalu mereka bertiga segera memasuki sekolah.

"….."

"….."

"….."

Arion, Yi Bo, dan Leo melongo melihat profesor yang mereka kenal. Di drama-drama detektif yang pernah mereka tonton, paling tidak menjadi guru atau dokter merupakan hal yang biasa di lakukan seseorang dalam menyamar, setidaknya jauh lebih keren daripada petugas kebersihan.

"Mereka tidak kekurangan guru, atau dokter. Satu-satunya lowongan pekerjaan yang bisa dimasuki hanya petugas kebersihan, itu juga kebetulan kosong karena yang biasanya bertugas sedang kena diare. Aku juga bisa bebas masuk ruang manapun karena memegang kunci cadangan semua ruangan." Jelas Jin Wook ketika mereka selesai melapor ke ruang kepala sekolah.

"Kalau aku posting ini di forum kampus, bakal gempar tidak ya?, Fansnya profesor kan lumayan banyak." Leo memperhatikan hasil jepretannya yang membuat sang profesor memukul kepalanya.

"Dasar anak nakal!. Hapus fotonya dan pergilah dari sini, tugas kalian selesai!." Perintah Jin Wook galak.

Yi Bo lantas menunduk, lalu mengelus kepala Arion sembari tersenyum usil. "Sekolah yang rajin yah!, Wahai adik ku yang tampan. Ingat, jangan tebar pesona, kan udah punya pacar."

"....." Sungguh nasehat yang tidak berguna sama sekali.

Leo ikutan mengusili Arion. "Ingat!, Ajak ribut semua anak laki-laki yang berani mendekati calon adik ipar kami, hahahaha."

"....." Dasar duo gila!.

Setelah Yi Bo dan Leo pergi, Jin Wook langsung mengantarkan Arion ke kelas Yong Ji.

"Aku penasaran bagaimana kau bisa berteman dengan mereka berdua. Latar belakang keluarga mereka....lumayan berantakan." Ucap Jin Wook ketika mereka berjalan menuju kelas.

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang