Kasus Han Bin berakhir di pengadilan 2 hari yang lalu, dengan bukti-bukti yang lengkap. Bahkan Jin Wook berhasil menghubungi mantan pacar Hae So yang telah mengkhianatinya untuk ikut bersaksi di pengadilan. Wanita itu di hukum 50 tahun penjara atas kasus pembunuhan, penyiksaan dan penelantaran anak.
"Itulah. Matanya sudah di butakan oleh harta dan martabat. Ia mengejar pria-pria kaya demi perhiasan, rela tidur bersama mereka sampai hamil dan begitu tak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka berpura-pura menjadi korban, lalu menyalahkan orang lain atas perbuatan mereka." Jin Wook mengatakan hal itu sebelum menyuapkan sepotong besar cake coklat ke mulutnya.
Meski agak jijik. Leo meneruskan kegiatannya merekam video sambil mendengarkan sang profesor terus mengoceh.
"Kalian yang masih muda. Berpikirlah yang logis, jangan menyukai sesuatu dengan berlebihan, jangan terlalu terobsesi dan berambisi yang berlebihan. Juga....jangan mau di manfaatkan seperti mantan pacar tersangka. Dia kehilangan pekerjaan, keluarga hanya untuk memenuhi nafsu sang pacar yang telah tidur dengannya. Kesimpulannya, segala sesuatu mesti di pikirkan baik buruknya, terutama Arion dan Yong Ji. Kalian masih anak-anak berusahalah untuk tidak berpikir terlalu berlebihan."
Arion yang duduk bersama Yong Ji mengangguk Paham.
Mereka sekarang sendang menikmati sepotong cake coklat dan ice cream strawberry di cafetaria di dekat kampus Arion. Sembari membahas tentang kasus Han Bin dan juga kepindahan Yong Ji ke sekolahnya yang baru.
"Setidaknya, kau harus punya beberapa teman di sekolah baru mu." Arion memberi saran.
Yong Ji menatap Arion dengan pandangan bingung. "Bukankah aku sudah punya banyak. Ada Dafa, Kalysa, Sena, Andrea, Alandra juga anak dari paman Jin Hyuk, juga ada Min Ji dan juga kau."
"......" Arion mendengus kesal. "Mereka itu keluarga, Min Ji itu kembaran mu dan aku bukan sekedar teman mu."
Ee...oke!. Yong Ji lantas menoleh ke meja sebelah. "Ada Yi Bo dan Leo Oppa, dan Jin Wook Samchon (paman). Mereka bisa ku anggap sebagai teman ku juga kan?."
Yi Bo, Leo dan Jin Wook secara otomatis menyunggingkan senyum senang, sementara Arion mencibir. Para pengganggu kencan anak-anak ini, bagaimana bisa di anggap teman.
"Bukankah kalian ada kelas hari ini. Lalu....woi, mulut yang berlepotan di sana!. Bukankah harusnya anda mengajar di kelas?." Arion berusaha mengusir para lebah itu.
Leo menjawab dengan nada malas. "Tema pelajaran di kelas hari ini adalah mengarang lagu cinta, kami mendapat tugas mendalami dalam membuat lagu tersebut. Menjadikan mu dan Yong Ji sebagai target penelitian adalah ide yang bagus, ketimbang menonton film cinta-cintaan di dalam kelas"
Oh. Jadi itu sebabnya kalian mengikuti ku sejak pagi?!. Arion menoleh ke arah Jin Wook yang tampak mengantuk dan kembali berpakaian semerawut seperti biasanya itu. Benar-benar tak memiliki tampang seorang profesor dari fakultas hukum paling terkenal di Korea.
"Kalau mahasiswanya bisa bolos, kenapa dosennya tidak bisa." Jawab pria itu sambil memakan ice cream. "Lagipula, aku sedang dalam penyamaran."
Pernyataan terakhir itu membuat Arion kaget. Tapi mendengar kelanjutannya, ingin rasanya ia memukul kepala profesornya itu dengan sendok kecil di tangannya.
"Aku menyamar menjadi spy. Bersedia bekerja gratis dengan ayahmu dan ayah Yong Ji, tugasnya gampang, hanya mengikuti kalian kemanapun, dan memastikan kalian bisa menikmati kencan dengan tenang, hahahaha."
"......." Sial!!!.
🌺🌺
"......"
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...