Reuni I
Note :
Kejadian ini terjadi di akhir tahun 2 Arion di Korea.Karena mama Arion sangat merindukan anak laki-laki ini, jadi Varo putuskan untuk liburan keluarga di Korea. Ini pertama kalinya mereka ke Korea 1 keluarga plus Aciel yang bertugas menjadi babysiter Alika. Ada juga keluarga Dafa yang ikut liburan bersama. Sementara keluarga Jin Hyuk tidak bisa ikut karena mereka sudah pesan tiket untuk liburan di Dubai.
Mereka menginap di Villa milik Taek Won (ayah Yong Ji) di pulau Jeju dan menghabiskan waktu liburan di sana selama 2 minggu. Ada total 10 Bodyguard yang ikut bersama mereka, 6 bodyguard untuk menjaga anak-anak, sementara 4 bodyguard lainnya untuk menjaga para orang dewasa.
Seminggu pertama mereka habiskan untuk bersantai di vila. Ketiga keluarga itu (terutama para suami) memamerkan keahlian masak mereka. Taek Won dengan bangganya memamerkan 20 cupcake, 20 popcake dan 20 potong kecil brownies buatan istrinya.
Sementara itu, Alfa pamer, roti isi kacang merah, kacang hijau, ayam suir pedas buatan istrinya.
Lalu bagaimana dengan Varo? Pria itu tersenyum sembari meletakkan es teh manis di atas meja. "Ini teh asli Indonesia, dipetik di kebun sendiri dan diolah oleh Alandra yang waktu itu kebetulan lagi bosan."
"....."
"Dan soal makanan... Ma'af tapi masakan istriku, hanya aku yang boleh menikmatinya."
"-_-" What the F***
"Bukankah kemarin kau sendiri yang menetapkan rencana master chef ini? Kenapa malah istri mu tidak memasak, ha?!" Alfa mulai mengomel dalam bahasa Inggris. Ia mengeluarkan sumpah serapah yang tak pantas di dengar anak-anak.
"Oh. Aku berubah pikiran!" Jawab Varo, santuy.
Alfa, "#€¥π¢}¢\€[÷¢=°¥°¢{[£=***#(#+$~"
Taek Won, memindahkan semua buatan Istrinya, ia memutuskan untuk tidak membagi makanan itu pada Varo maupun Alfa. "Sudahlah! Lagipula ini bahkan tidak cukup untuk memenuhi isi lambung ku."
Alfa menoleh kesal ke arah Taek Won, yang bicara dalam bahasa Korea. "What the F***#@) $+$$+$-€£¥€€¢®€®℅%^^¢°~"
"...."
Para istri hanya menatap mereka sembari menggelengkan kepala. Kenapa mereka begitu kekanak-kanakan?! Untung anak-anak tidak berada bersama mereka.
"Ayo kita makan dengan tenang di dalam. Kuping ku sakit mendengar segala sumpah serapah itu." Lily mengajak Ha Neul dan Delta masuk ke dalam rumah. Ketiganya memutuskan untuk makan ramyeon sambil membahas tentang perkembangan anak-anak mereka.
Di lain tempat, tepatnya di tepi pantai. Arion dkk melaksanakan kegiatan mereka, yaitu memancing. Aciel tidak bisa ikut karena harus menemani Alika yang baru saja tertidur. Ia berpesan pada para bodyguard untuk menjaga anak-anak agar tidak terjatuh atau terluka.
Kelompok itu di bagi menjadi 4. Arion dan Yong Ji, Dafa dan Min Ji, Alandra dan Kalysa, sementara Andreo berpasangan dengan Sena. Mereka masing-masing dijaga oleh 1 orang bodyguard yang tugasnya menjaga keselamatan mereka sekaligus tukang tangkap ikan dan memasukkannya ke dalam ember, faktanya semua anak termasuk Arion, tidak ada yang berani memegang ikan hidup, juga umpan cacing yang masih menggeliat dalam wadahnya itu.
"Ee...guys, bagaimana kalau kita beli ikan hidup di pasal lalu melemparkannya ke sekitar sini." Dafa yang bosan, tiba-tiba memberi usul aneh. Ini sudah 1 setengah jam, tapi mereka belum mendapatkan satupun ikan. Hanya Arion yang secara kebetulan menangkap lobster dan kepiting ukuran kurang lebih 2 kilogram yang entah bagaimana bisa berada di dekat tempat ia memancing. Dafa mengeluh bahwa itu tidak masuk hitungan karena Arion menyuruh bodyguard nya yang menangkap dua hewan laut itu dan itu bukan ikan. Sementara Arion hanya mengangkat bahu, tidak peduli.
"Aku dan Lisa akan pergi ke ujung sana, sepertinya ikannya takut karena kita terlalu ramai." Ucap Alandra. Arion mengangguk dan meminta keduanya untuk hati-hati.
Sena dan Andreo sudah menghilang sejak 15 menit ketika acara memancing dimulai. Keduanya kompak melempar pancing yang mereka pegang, bosan karena tak melihat satupun ikan memakan umpan mereka. Sena mengusulkan untuk mencari kerang dan Andreo setuju, setidaknya mereka berdua berani pada hewan laut satu itu.
"Kau mau kemana lagi? Bukankah kita ke sini untuk memancing, untuk apa kamera di tangan mu itu? Kau akan menangis kalau kamera itu sampai jatuh." Dafa berkata sambil menatap Min Ji yang entah sejak kapan sudah sibuk memotret.
Pemandangan di sekitar pantai cukup indah, jadi daripada melamun sembari berharap para ikan datang, ia memutuskan untuk memotret. Lagipula pemenang perlombaan memancing itu hanyalah sebuah batu berlian langkah, ia sama sekali tidak tertarik.
"Kalau kau terus berisik seperti itu, ikannya tidak akan ada yang mau mendekat. Tidak tau ya?! Kalau suara itu mempengaruhi ketenangan ikan. Duduk manis saja sembari berharap dan biarkan aku memotret! Kau yang diam berjongkok sambil memonyongkan mulut itu terlihat estetik sekali."
"...."
"Benar! Sangat estetik! Aku hampir berpikir kalau kau itu ikannya!"
"-_-" Dafa menatap Arion dengan pandangan datar. Ia lantas berdiri dan berniat pergi, namun tak sengaja menyenggol kaleng berisi cacing umpan ikan dan tumpah mengenai Arion, membuat anak laki-laki itu kaget.
Wow! Dia pasti sangat kaget, tapi...mana ekspresinya?! Min Ji memotret Arion.
"Teman...a...aku tidak sengaja. Turunkan kaleng itu!" Dafa menelan ludah, takut.
Arion menyunggingkan senyum mengerikan. "Ini umpan ikan. Dan aku akan membuat mu gemuk agar enak di panggang!" Setelah mengatakan hal itu, Arion benar-benar melempar kaleng berisi cacing itu ke arah Dafa.
"AAAa~Sialan kau!!" Dafa mengambil kaleng cacing milik Min Ji, berniat membalas, tapi Arion sudah kabur terjun ke air menghindari Dafa.
Air yang dangkal membuat para bodyguard tidak takut terjadi sesuatu pada keduanya. Mereka tetap diam mengamati.
"Dia akhirnya terlihat seperti anak laki-laki pada umumnya." Min Ji berkomentar setelah berhasil mengabadikan momen Arion yang tertawa senang menghindari Dafa. Keduanya terlihat menikmati pertengkaran di pinggir pantai penuh bebatuan itu.
"Jadi selain dirimu, dia juga akan tersenyum dan tertawa pada mereka yang ia anggap teman. Hmm...sungguh menarik!"
Min Ji menoleh ke arah Yong Ji yang tak merespon apapun yang diucapkannya. Ia terkejut mendapati kembarannya itu berhasil memancing ikan.
"Ternyata sabar itu membuahkan hasil. Ayo kita makan ikan bakar malam ini!" Yong Ji tersenyum senang, ini pertama kalinya ia memancing dan mendapatkan ikan, jadi momen ini cukup mengharukan baginya.
"...." Jadi...apa kau itu benar-benar kembaran ku? Kenapa kita sama sekali tidak mirip?
Min Ji akhirnya memberi saran. "Kalau ikan kecil itu kau dapatkan sekitar 100 ekor, mungkin kita bisa membaginya untuk orang tua kita juga. Teruslah memancing!"
"Oke! Aku akan menangkapnya lagi."
"...." Senyum manis Yong Ji membuat Min Ji hanya bisa diam dan memotret gadis kecil itu.
😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...