20. Bipolar

1.7K 323 26
                                    

"Siapa yang kau percayai?"

"....."

Pertanyaan itu membuat Arion yang baru keluar dari kamar Louis terdiam. Apalagi sekarang? Apa ada kebohongan lainnya?

"Yang satu berkepribadian ganda, sedangkan yang satu lagi menderita depresi akut. Lalu aku....

.....Aku juga bukan orang baik." Seo Jun menyunggingkan senyum simpul yang membuat Arion dongkol.

Ia mengikuti saja ketika Seo Jun membawanya ke ruangan milik pria itu.

"......"

Ada mungkin lebih dari ribuan foto terpajang di ruangan itu. Dari yang ukuran besar, sedang, sampai yang kecil yang di bentuk sedemikian rupa hingga membentuk sebuah foto dengan wajah pria itu.

Ini mengingatkan ku pada ruang penyimpanan foto papa. Ternyata ada juga yang lebih gila darinya, yah!.

Di galeri foto milik Varo (papanya Arion), juga terdapat lebih dari ratusan ribu foto Arion, dan adik-adiknya, tapi yang paling banyak adalah foto mama mereka, Lily. Papanya itu benar-benar hobi mengoleksi foto mamanya.

Tapi di galeri milik Seo Jun, isinya adalah foto anak-anak. Dari usia 0 sampai mungkin 15-16tahun.

Pertanyaan pertama adalah, "kenapa semuanya foto anak-anak?"

Seo Jun tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ia pun menjawab santai. "Aku menyukai anak-anak."

Pedofil?

"Sejauh mana kau menyukainya?"

"Sampai dimana aku ingin memiliki mereka."

"....." Psiko....

"Hanya foto mereka. Aku bisa masuk penjara kalau menculik semua makhluk-makhluk imut itu."

"....." Oke.

"Tapi kadang aku menahan mereka di tempat ini."

"......"

"Hahahaha~. Bahkan ketika aku mengatakan lelucon itu, kau tetap tenang seperti orang dewasa. Benar-benar menarik." Seo Jun menunjukkan foto yang tadi mendadak ia ambil lewat kamera di ponselnya. "Lihat wajahmu di foto ini. Pandangan mata mu sedikit berubah, tapi agak sulit mengetahuinya jika tidak sering mengamati mu."

Dasar orang gila!

Setelah mengatakan lelucon yang tidak lucu itu, Arion di ajak berkeliling. Di tunjukkan foto-foto favorit pria itu. Di ceritakan tentang aksi heroik dirinya yang menyelamatkan anak-anak cacat serta yang kekurangan kasih sayang, membuat mereka kembali ceria.

"Kami mengadakan pertemuan hampir setiap bulan. Juga pesta pelelangan amal kemarin, aku salah satu panitianya. Oh ya, dan si kembar Min Ji dan Yong Ji sering datang ke sana. Sayangnya sangat sulit mengobrol dengan mereka. Penjagaannya terlalu ketat."

Yah. Ayah mereka akan membunuh siapapun yang berani menyakiti atau melakukan hal buruk pada kedua orang itu.

"Aku sudah mengambil foto mereka sejak mereka masuk TK. Mengagumi keimutan mereka sampai membuat ku mimisan dan dikira pria hentai (cabul). Padahal aku hanya tak bisa menghentikan keinginan ku untuk mendapatkan foto mereka yang sedang tersenyum. Min Ji pernah tersenyum ke arah kamer ku. Lihat! Betapa mengemaskan nya dia."

"....." Yong Ji ku lebih menggemaskan!

Pria itu cemberut, ketika menunjukkan foto Yong Ji. "Dia tidak pernah tersenyum sama sekali. Begitu dia menyadari kamera sedang memotretnya. Dia akan menatap dengan sorot mata tajam, lalu mengabaikan ku."

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang