Cinta itu datang tanpa kita sadari.
Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana.
Tidak juga memandang usia.
Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku.
-Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan-
Oke. Ini mungkin terdengar...
Siapa yang patut di salahkan atas apa yang terjadi pada Arion. Bukan salahnya memiliki tubuh tinggi di usia yang masih 19 tahun. Bukan salahnya juga memiliki tubuh atletis, karena dia memang dengan sengaja membentuk tubuhnya, dan bukan salah dirinya kenapa berwajah tampan. Ma'af, tapi ini turunan, kalau berani menyalahkan Tuhan, yah! Silahkan saja.
Kali ini teriakan heboh kembali terdengar di lapangan bola basket salah satu lapangan universitas. Arion di sini sebenarnya hanya berperan sebagai pemain cadangan. Pertandingan itu di khususkan untuk para dosen tetap dan mahasiswa jurusan hukum. Tapi setiap kali Arion berhasil memasukkan bola ke ring, hebohnya bukan main. Di tambah senyum Arion yang mengembang secerah mentari, tak ada mata yang tak terpanah melihatnya.
Selesai pertandingan, yang nawarin minuman, makanan, handuk bahkan nekat menyatakan cinta pun berebutan membentuk kerumunan dan hal itu membuat para dosen juga mahasiswa di sana iri sekaligus kesal. Tapi mereka juga sudah terbiasa dengan situasi macam itu.
"Ma'af, tapi saya udah punya pacar!" Jawaban dari mulut yang tersenyum itu tak membuat para gadis mundur. Bahkan ada yang mengatakan rela jadi yang ke dua, ke tiga bahkan ke sepuluh, membuat Arion tersenyum bingung. Dulu memang ia tak pernah menanggapi pernyataan cinta mereka, tapi kali ini ia menjawab dengan jujur, sayangnya reaksi para gadis tak sesuai ekspektasinya.
"Pacar ku itu sangat imut, manis, pintar memasak, penyayang dan calon dokter spesialis anak. Tinggi badannya 170 dengan berat badan 48 kg. Dia memiliki IQ 185 dan di usianya yang sebentar lagi 20 tahun, ia sudah mengambil program doktor. Kalau kalian bisa mengalahkan pesona nya, mungkin bisa saya pikirkan untuk berpaling." Atau mungkin tidak!
"....." Gerombolan itu terdiam.
Arion kembali menambahkan dengan sombongnya. "Dia juga anak orang kaya, Terlalu perfect untuk di duakan hatinya, kan!. Nah jadi... Menyerah lah, yah!"
Setelah mengatakan itu dengan sejelas-jelasnya, lengkap dengan senyum manis memikat, Arion segera pergi menuju ruangan direktur universitas, berniat memberitahukan kalau hari ini adalah terakhir kalinya ia berada di kampus itu.
Niat hati pergi diam-diam tanpa salam perpisahan, seorang dosen wanita malah menyebarkan kepergian Arion lewat situs kampus. Alhasil Arion tertahan di depan kampus dengan keluhan serta tangisan 'jangan pergi' dari para mahasiswi'.
"Kenapa harus pergi ke luar negeri, terutama Korea, jangan bilang kalau pacar pak Dosen berasal dari negara plastik itu."
Arion menatap cukup lama anak perempuan yang tadi bicara itu. Ia ingat kalau anak perempuan itu salah satu fans fanatik Arion yang bahkan datang berkunjung ke apartemennya dengan pakaian seksi, menyatakan cinta sekaligus menawarkan tubuh nya pada Arion. Cewek gampangan ini!
"Ayahku adalah salah satu rektor di kampus ini dan dia juga memiliki pengaruh besar, jika pak Dosen mau jadi dosen tetap atau pun rektor, aku akan meminta ayah ku untuk merekomendasikan Bapak, jadi pak Dosen tidak perlu pindah ke Korea." Anak perempuan itu kembali bicara dengan pe de nya.
"Dan kalau alasan Bapak adalah untuk mengejar cewek-cewek plastik di Korea, saya bisa jamin cewek di sini lebih original dan bisa di pastikan keaslian tubuhnya."
Tidak ada senyum di wajah Arion. Ia kali ini benar-benar ingat siapa anak perempuan sombong di depannya ini. Ayahnya adalah salah satu rektor paling galak dan terlalu memanjakan anaknya yang semata wayang ini, sangat memanjakan sampai membiarkan anak perempuannya itu menindas yang lain, dan juga....berhasil masuk kampus ternama berkat orang dalam. 2 minggu yang lalu terlibat tabrak lari dan dibebaskan karena rekan kerja ayahnya orang yang berpengaruh di kepolisian setempat. Dasar sampah!
"Apa saya terlihat seperti orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan tetap?" Tanya Arion, akhirnya.
"Dan memang benar, salah satu alasan kenapa saya pergi ke Korea adalah untuk mengejar gadis pujaan hati saya dan dia bukan terbuat dari plastik."
"Dan kalau mau di bandingkan...orang tuanya jauh lebih hebat dari orang tua anda. Dan dia sendiri jauh lebih terjamin keaslian tubuhnya juga ke virginan nya di banding dengan seorang anak perempuan yang suka keluar malam, pulang pagi, berpakaian seksi dan juga...suka tabrak lari."
Arion sebenarnya sangat menghormati wanita, apalagi dia punya seorang ibu dan adik perempuan, tapi untuk wanita yang tidak tau malu apalagi untuk seseorang yang di biarkan saja bersikap liar oleh orang tua mereka, tidak ada toleransi bagi Arion. Jika sikap baik tidak mempan, ia memilih mempermalukan orang itu di depan umum. Sadis memang, tapi itu setara dengan perbuatan kejam mereka terhadap orang yang pernah mereka sakiti.
Anak perempuan itu terkejut menatap Arion, ia tau selama ini usaha kerasnya untuk mendapatkan hati pak Dosen itu selalu gagal. Bahkan ia sampai sengaja mendatangi apartemen Arion di malam hari dengan pakaian menggoda, namun tak sedikitpun di lirik oleh Arion.
Tapi ia masih yakin ayahnya selalu bisa membantunya, anak perempuan itu kesal, marah karena Arion yang ia kira single ternyata sudah punya pacar. Ia benci fakta itu dan berjanji dalam hati, jika ia tidak bisa memiliki Arion maka tidak ada wanita lain yang bisa. Ia juga akan menghancurkan masa depan Arion.
Sayangnya anak perempuan itu terlalu bodoh dan naif. Ia tak pernah tau kalau Arion sengaja menyembunyikan latar belakang keluarganya, tinggal di apartemen dan bekerja jadi model dan artis, juga koki dengan alasan butuh uang. Ia tak mau melibatkan Varo dan Lily dalam mengurusi masa depannya. Selama tinggal di Indonesia, Arion berhasil menyembunyikan identitasnya yang merupakan anak dari seorang milyader.
"Anda hanya dosen kecil di kampus ini, dan meski anda mencari peruntungan di negara plastik itu, anda belum tentu mendapat pekerjaan jadi sebelum...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sampah kecil ini benar-benar terlalu banyak bicara!" Kalimat itu membuat semua orang yang ada di sana terkejut.
"Pertama, aku tidak suka pada mu, tidak tertarik pada wajah ataupun tubuh mu, benci dengan kesombongan serta perbuatan kotor yang selama ini ayah mu tutupi. Kedua, kalau ayah mu berani menekan ku, aku bisa jamin bukan hanya dia, orang-orang yang membantunya juga akan kehilangan pekerjaan. Dan yang ketiga, tolong pelajari mengenai budaya negara orang lain, tentang kultur, adat istiadat sebelum kau menghina negara tersebut termasuk orang-orang nya. Jangan menilai diri mu paling sempurna kalau kau sendiri masih bergantung di bawah kaki orang tuamu. Dan yang terakhir, sampah seperti mu bahkan tidak akan masuk daftar orang yang ku kenal mulai sekarang. Nah, hiduplah dengan baik, itu pun kalau berhasil."
Setelah mengatakan itu, Arion menatap kerumunan, dan mereka otomatis memisahkan diri, memberi jalan Arion keluar pintu gerbang. Di depan sana, sudah ada mobil mewah terbaru yang menanti Arion, yang membuat semua orang kaget termasuk anak perempuan itu. Karena yang mampu membeli mobil itu hanya orang-orang yang terlalu kaya.