Pagi itu, setelah menyerahkan laporan tugas miliknya, Arion segera pergi ke kantor profesor Jin Wook. Mereka akan membicarakan tentang kasus penting yang belum di ketahui kepolisian.
Begitu sampai di kantor Jin Wook, Arion langsung di suguhkan 5 tumpuk laporan berisikan anak-anak yang hilang dalam minggu ini.
Anak-anak perempuan yang hilang di Gangnam, mereka merupakan anak-anak dari para Konglomerat yang tinggal di sana. Di samping itu ada 1 mayat di temukan dalam keadaan kehilangan kedua tangan. Kasus itu tertutup dari media karena orang tua yang anaknya di culik tak ada yang melapor. Kejadian ini sudah berlangsung sekitar 1 minggu, sebelum sampai kepada Profesor Jin Wook.
Ia mengetahui hal itu karena salah satu temannya mengatakan kalau anak perempuan dari sepupunya yang merupakan seorang model, tidak pulang selama 2 hari setelah liburan dari pulau Jara.
Ketika Arion melihat foto yang di tunjukan oleh Jin Wook, ia menyadari kalau anak perempuan yang di maksud adalah anak perempuan yang terus bertanya pada Arion ketika mereka berada di pulau Jara.
"Ibunya seorang model terkenal dan ayahnya seorang aktor papan atas. Anak perempuan itu merupakan anak bungsu di keluarga itu. Ia dinyatakan hilang setelah tidak kembali bersama teman-temannya. Pihak sekolah mengatakan kalau anak perempuan itu di jemput oleh supir pribadi dari keluarga, sementara sang supir bilang, ia menerima pesan dari ponsel anak perempuan itu yang mengatakan kalau dia ingin pulang naik bus. Jadi intinya ia di culik ketika akan menuju mobil keluarganya." Jin Wook menjelaskan kasus itu pada Arion.
"Kasus seperti ini pernah terjadi 15 tahun yang lalu. Anak-anak konglomerat di daerah Busan hilang secara misterius dan namun anehnya tak satupun keluarga yang melapor. Baru ketika mayat anak-anak itu di temukan mereka satu persatu mengaku kehilangan. Kau tau yang lebih anehnya lagi. Tak satupun dari keluarga-keluarga itu merasa sedih. Dan...yah, pembunuh tidak di tangkap karena para keluarga-keluarga itu meminta pihak kepolisian menutup kasus itu. Aku bahkan tak bisa berbuat banyak saat itu. Jabatan ku kalah dari petinggi-petinggi kepolisian, dulu mereka mengancam akan memecat ku jika aku meneruskan kasus itu."
Arion bertanya bagaimana bisa profesornya itu menyamakan kasus ini seperti kasus 15 tahun yang lalu.
"Dulu mayat-mayat yang ditemukan itu juga di mutilasi. Bedanya mereka semua anak laki-laki. Dari segi usia, pembunuh menargetkan anak usia 10 sampai 15 tahun. 5 anak yang di culik, masing masing mayatnya hanya di temukan tanpa kepala, kali, tangan, badan. Bahkan ada satu mayat yang kehilangan mata dan jari-jari tangan dan kaki. Mengerikan sekali."
Jin Wook lantas menunjukkan berkas kasusnya 15 tahun yang lalu. Isinya informasi terkait anak-anak yang hilang, merupakan anak konglomerat yang di telantarkan atau tidak terlalu menonjol di keluarga mereka. Di culik setelah ikut menghadiri pesta megah sehari sebelum kejadian.
"Pada kasus pertama, dia di culik setelah sehari sebelumnya turut hadir di pesta ulang tahun seorang pengusaha properti di Jepang, sedangkan yang kedua dan ketiga mereka di culik setelah hadir di pesta pernikahan super mewah aktor papan atas Di China. Yang ke empat, dia di culik setelah mengikuti pesta keluarganya sendiri dan yang terakhir di culik di Indonesia setelah menghadiri pesta ulang tahun kakak perempuan Ibunya di Bali."
Arion menatap laporan kasus yang baru. Anak-anak perempuan yang di culik juga pernah menghadiri pesta-pesta besar, bahkan ada yang hadir di pesta ulang tahun Yong Ji dan Min Ji. Mereka juga merupakan anak-anak konglomerat yang dari info yang tertulis di sana, kurang mendapatkan perhatian dari keluarga mereka.
"So Jin Ha, adalah anak angkat dari pengusaha sukses So In Ho, tapi anak kandung mereka lah yang lebih sering di ikut sertakan jika ada foto keluarga atau dengan orang-orang penting. Jin Ha di angkat anak di usia 7 tahun dan hari itu juga ayahnya menjabat sebagai presedir perusahaan ayah mertuanya."
"Kim Lin Da, adalah anak ke-sebelas dari aktor papan atas Kim Ju Ho, dia memang terkenal punya banyak istri dan anak dan juga terkenal tidak peduli dengan anak-anaknya. Lalu sisanya kau sendiri bisa baca di laporan-laporan itu."
Arion mengerutkan dahi. Dari apa yang sudah di baca dan di jelaskan oleh profesornya itu, Jin Wook sudah memilih 3 orang yang di duga merupakan pelaku pembunuhan dan bahkan sudah menetapkan salah satu dari mereka sebagai pelaku sebenarnya. Tapi kenapa ia membiarkan kasus itu berlalu ketika sekarang jabatannya di kepolisian sudah stabil.
Jin Wook menarik nafas dalam. "Setelah kejadian 15 tahun yang lalu, pembunuhnya baru beraksi kembali sekarang. Dan lagi...3 orang itu bukan orang sembarangan terutama yang target kita ini. Ayahmu bahkan mengenalnya karena dia baru-baru ini menjalin kerja sama dengan nya. Ia terkenal dermawan dan baik, kehidupannya selalu di sorot publik. Meski aku yakin dia membunuhnya, bukti semacam ini akan kalah dengan dukungan yang ia dapatkan dari orang-orang. Dan jangan lupakan fakta bahwa ia menantu seorang petinggi di kejaksaan."
"Lalu apa yang bisa ku lakukan?. Kalau dia datang di pesta Yong Ji, otomatis dia mengenali wajah ku. Dan dia pasti sudah tau latar belakang ku. Menyamar pasti akan sulit." Arion mengutarakan pendapatnya.
"Aku tidak meminta mu menyamar kok!." Ucap Jin Wook sembari mengeluarkan setumpuk buku dari dalam lemari kantornya. Ada sekitar 10 buku psikologi yang berhubungan dengan psikopat dan ia meminta Arion membacanya.
"Kau sendiri anak pengusaha super kaya, berwajah oke, berotak encer, jarang tersenyum dan...hanya punya teman sedikit. Kau juga anak angkat yang yatim piatu dan menurut pendapatku setelah membaca buku-buku itu...tak ada yang bisa membedakan dirimu dengan sifat seorang psikopat. Kau memenuhi kriteria itu."
What!!. Arion tampak kesal, dan hal itu membuat Jin Wook tertawa.
"Kau hanya tinggal menambahkan hobi yang aneh seperti yang tertulis di buku-buku itu. Baca dan tiru saja. Lalu biarkan si pembunuh ini mendekatimu secara pribadi karena faktanya....sekarang kau adalah target incarannya."
"....Tapi aku kan anak laki-laki?. Bukankah dia kali ini menargetkan anak perempuan?."
Jin Wook menggeleng. "Dia menargetkan anak-anak berwajah manis dan tampan dengan otak jenius namun memiliki nasib malang di keluarganya. Tujuannya memutilasi adalah membentuk manusia mahakaryanya dan menjadikan mereka sempurna."
Jin Wook mengeluarkan amplop hitam bersegel merah dari dalam laci mejanya. "Besok ada pesta pelelangan barang mewah di Gangnam. Aku di undang dan aku akan membawa mu ke sana. Pelajari semua sifat psikopat itu malam ini, persiapkan dirimu bertemu dengan ketiga orang itu karena mereka...sangat menyukai anak-anak seperti mu, terutama...target kita."
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Love Lock
RomanceCinta itu datang tanpa kita sadari. Tidak tau kapan, dimana dan bagaimana. Tidak juga memandang usia. Mau kamu orang dewasa atau hanya anak kecil berusia 10 tahun, seperti ku. -Jung Yong Ji, 10 tahun, Seoul Korea Selatan- Oke. Ini mungkin terdengar...