38. Dating on the phone

1.2K 215 4
                                    

Senyum mengembang di wajah Arion ketika melihat Yong Ji dengan piyama berwarna coklat mudanya, tersenyum ke arah kamera. Jelas bukan hal yang di sengaja ketika Arion juga memakai kaos dengan warna senada.

Keduanya tak bisa menyembunyikan senyum mereka ketika menyadari hal itu. Video call pertama mereka ini berlangsung begitu uwu.

"Masih lelah setelah perjalan? Apa kau sudah makan malam? Apa besok sudah mulai kembali kuliah?" Tanya Arion memulai pembicaraan.

"Tadi sudah tidur siang, jadi lelahnya sudah berkurang. Makan malamnya jam 7 malam tadi, dengan lauk yang di buat mama mu dari Indonesia, dan lauknya enak sekali. Juga...besok ada kuliah sampai malam, konsul dengan dosen pembimbing masalah disertasi ku. Jadi...besok jadwalnya lumayan padat." Jawab Yong Ji.

"Bagaimana dengan mu? Kau sudah tidak bekerja jadi dosen lagi, juga tidak jadi model lagi. Jadi apa kegiatan mu besok? Min Ji bilang kalau Dafa sudah mulai sibuk dan tidak ada waktu bermain dengan mu."

Di ingatkan tentang Dafa, Arion kembali teringat soal Dafa dan Aciel yang sudah sibuk menata masa depan mereka. Sementara Arion sendiri saat ini masih santai-santai saja.

"Besok...aku hanya tidur." Jawab Arion singkat.

"...."

Arion kembali menjelaskan. "Karena aku akan kembali ke Korea dan bekerja di bidang hukum, aku mempersiapkan diri agar tidak menarik perhatian banyak orang lagi. Kau tau kan kalau wajah ku ini terlalu populer, tidak ada yang tidak mengenal ku, jadi aku memutuskan untuk hibernasi di rumah. Hahaha~"

"...."

"Profesor Jin Wook mengirimkan file kasus-kasus yang belum selesai di tangani. Ada sekitar 100 file kasus, aku akan menghabiskan waktu ku mempelajari hal itu, memberikan solusi dan berharap bisa membantu menyelesaikannya."

Oh. "Jika Oppa butuh bantuan, jangan keberatan untuk meminta bantuan ku, terutama jika itu berhubungan dengan kasus anak-anak." Yong Ji berkata sambil membaringkan dirinya.

Arion melihat jam di dinding yang baru menunjukkan pukul 10 malam, bertanya apakah Yong Ji sudah mengantuk karena melihat gadis itu terus menguap.

"Tidak juga. Apa Oppa sudah mengantuk?" Yong Ji balik bertanya, dan Arion menggeleng. Meskipun itu ikutan berbaring di tempat tidur.

"Ini seperti kita tidur bersebelahan." Ucap Arion. "Aku menyukainya."

Aku juga. Jawaban itu hanya Yong Ji ucapkan dalam hatinya saja.

"...."

"...."

Begitu saja, sekitar 10 menit berlalu dalam diam. Itu bukan karena mereka merasa canggung, tapi karena memang keduanya tidak terlalu banyak bicara jika sedang bersama. Hanya beberapa kali saling tatap lama, lalu tersenyum malu.

"Buku apa yang biasanya kamu baca sebelum tidur? Aku selalu melihat mu mengambil buku dari rak buku mu." Arion akhirnya bertanya.

"Itu...kadang buku pelajaran, kadang novel, kadang juga komik. Orang bilang, kalau kita kesulitan untuk tidur malam, maka cobalah membaca buku yang sulit di mengerti, jadi aku mencobanya dan itu berhasil."

Arion mengerutkan dahi, bingung. "Jadi...masih ada buku yang sulit kau mengerti di dunia ini?"

"Tentu saja!" Jawab Yong Ji singkat. Ia lantas mulai menjelaskan. "Kadang aku membaca buku soal-soal aritmatika, Fisika, Kimia, berusaha memecahkan beberapa soal tanpa harus menyalinnya di sebuah buku. Itu kadang bikin aku lelah berpikir dan akhirnya tertidur. Kadang aku juga membaca novel dan komik keluaran baru dalam bahasa lain, seperti...Indonesia, Jepang, China, Prancis, Jerman, juga bahasa Arab. Itu sulit tapi berkat itu juga, aku jadi rajin buka kamus, hingga akhirnya aku mahir membaca, bicara bahkan tau menulis kata perkata dalam bahasa lain. Aku juga jadi tidak perlu les bahasa."

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang