40. Proposal Gila

1.2K 235 21
                                    

Arion menarik nafas dalam. Akhirnya ia kembali berada di negeri ginseng Korea, tepatnya di kota Seoul, atau lebih tepatnya lagi di rumah 3 lantai milik Jin Wook.

"Untuk sementara kau bisa tidur di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk sementara kau bisa tidur di sini. Tenang saja! Kacanya anti peluru dan kau bisa menikmati pemandangan indah di luar sana setiap kali kau merasa suntuk."

"Maksudmu pemandangan gersang di luar sana?" Arion melirik ke arah luar kaca kamar itu. "Sejak kapan jadi kuburan tanaman seperti itu?" Sindir Arion.

Jin Wook menjawab santai. "Sejak aku bercerai dengan istriku 2 bulan yang lalu."

"...."

Arion menatap penampilan profesornya itu sekarang, ia memang sudah terbiasa melihat Jin Wook berantakan, tapi tidak dengan 2 anak laki-laki yang berada di dekatnya.

Sebulan yang lalu Arion mendapat kabar soal perceraian Jin Wook, mereka bercerai karena pria itu tidak pernah ada waktu di rumah, dan ketika berada di rumah, juga sibuk menghabiskan waktu di ruang kerja. Istrinya itu memilih berpisah karena sudah tidak tahan. Hebatnya lagi, wanita itu kemarin sudah mendapatkan suami baru seorang pengusaha kaya yang dikenal Jin Wook.

Sepasang suami istri itu kemari  datang ke apartemen Jin Wook untuk menyerahkan hak asuh anak pada pria itu. Padahal sebelumnya istrinya itu bersikeras kalau anak-anak itu tak pantas berada di tangan pria yang hanya sibuk kerja seperti Jin Wook.

Arion menatap anak laki-laki berusia sekita 3 tahunan yang di gendong Jin Wook, juga anak laki-laki usia sekitar 5 tahun yang berdiri di belakang pria itu, anak itu tampak mengantuk. Arion mengambil anak laki-laki dari pelukan Jin Wook dan berkata kalau dia akan menjaga anak-anak pria itu sementara Jin Wook di minta untuk mandi.

"Biarkan aku mengurus anak-anak! Nanti aku akan minta Yong Ji untuk mencarikan profesor pembantu rumah tangga. Kasus kemarin sudah di selesaikan dan untuk seminggu ini, libur lah dulu dari pekerjaan yang tak ada habisnya itu, mandi dan istirahatlah! Aku tau kalau profesor sedang tidak baik-baik saja. Jangan memaksakan tersenyum seperti itu! Anak-anak jadi takut melihatnya."

Perkataan Arion jadi benar-benar membuat Jin Wook tersenyum. Ia berterimakasih dan segera pergi setelah mengelus kedua pipi anak-anaknya.

Setelah ditinggalkan, Arion kembali menatap kamarnya yang tampak kosong itu, ia juga menatap kedua anak kecil yang benar-benar mengantuk di dekatnya. Kamar ini harus di tata ulang.

Jadi setelah menidurkan kedua anak Jin Wook, Arion segera menelpon perusahaan properti milik ayah Yong Ji, meminta mereka mengirimkan semua yang di pesan Arion ke rumah Jin Wook.

Tak butuh waktu lama untuk mengubah kamar suram itu, menjadi kamar khas anak-anak. Arion memutuskan untuk membagi kamarnya menjadi 2 tempat, satu kamar anak-anak dan satu lagi untuk tempat tidurnya sendiri.

 Arion memutuskan untuk membagi kamarnya menjadi 2 tempat, satu kamar anak-anak dan satu lagi untuk tempat tidurnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang