2. Perpisahan

3.4K 413 6
                                        

Sorry kalau author lama banget update, hahaha....
Inspirasi kadang nggak datang begitu aja...

Silahkan lanjutkan ke baperan anda pada anak-anak ini ya😅

🌸🌸

Yong Ji dan keluarganya akan kembali ke Korea besok siang, sedangkan Arion dan Keluarganya juga sudah harus kembali ke Jakarta.

Intinya, hari ini, setidaknya dalam liburan kali ini adalah hari terakhir mereka bertatap muka.

Arion menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Ia juga melirik ke arah Dafa yang tertidur nyenyak. Arion menarik nafas dalam.

Aku...bahkan belum mendapatkan nomor telponnya.

Karena tidak bisa tidur, akhirnya Arion memutuskan keluar kamar. Ia tanpa sadar berjalan menuju kolam tempat ia pertama kali bicara dengan Yong Ji.

"...."

"...."

Apa permintaan tak terucap itu begitu mudah di kabulkan?

Atau...itu hanya ilusi yang tercipta dari sebuah keinginan?

Apapun itu, Arion tanpa sadar menyunggingkan senyumnya dan berlari menuju seorang gadis kecil yang sedang menatap langit.

"Kalau kalungnya sampai jatuh, kau mungkin akan menunggu sampai siang untuk mengambilnya lagi."

Yong Ji menoleh. Agak terkejut melihat Arion yang entah sejak kapan berada di belakangnya.

Arion dengan santainya duduk di samping Yong Ji. "Aku juga tidak bisa tidur." Ucapnya seolah menjawab pertanyaan tak terucap gadis kecil itu.

Yong Ji tersenyum, lalu kembali menatap langit. "Kau tau...anak umur sepuluh tahun harusnya sudah masuk ke dalam mimpi sekarang." Gumamnya.

Arion ikutan tersenyum. "Ya. Tapi beberapa diantara mereka juga ada yang suka jadi burung hantu." Seperti kita.

Yong Ji menoleh ke arah Arion. "Jadi kau terbangun karena lapar?"

Apa.....kau bisa dikategorikan sebagai makanan?

Arion menggeleng. "Tidak! Hanya tidak bisa tidur saja."

Keduanya terdiam beberapa saat menikmati suasana malam yang sunyi.

"Aku....mungkin akan kuliah di Korea! Mungkin!"

Yong Ji langsung mengerutkan dahi. "Kuliah? Bukannya sekolah ya?"

Arion mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan 2 email dari 2 universitas ternama di Korea. "Aku ikut tes dan lulus di sana, harusnya bulan depan sudah bisa kuliah. Oh dan nilai ku juga yang paling tinggi, aku...boleh berbangga hati kan."

"....." Yong Ji menggeleng tidak percaya. "Sikapmu ini...perubahannya aneh sekali. Pertama ku pikir kau anak yang pendiam dan sulit dekati. Tapi kadang kau berubah jadi cerewet dan narsis seperti ini, benar-benar tak terduga."

Arion tak merasa hal itu buruk. "Kenapa? Kau tak suka sikapku itu?"

Yong Ji menggeleng. "Aku suka. Setidaknya kita tidak akan jadi sepasang es batu kalau ditinggalkan berdua, diam-diam sudah mencair saja."

Arion kembali tersenyum senang.

"Jadi...apa ada kemungkinan kau tidak bisa kuliah di Korea?" Yong Ji kembali bertanya.

"Aku sudah cerita kan kalau aku baru terbangun dari koma panjang. Jadi papa dan mama benar-benar sangat overprotektif padaku, jangankan pergi ke Korea, pergi keluar rumah sendirian saja aku tidak diperbolehkan."

(END) Love LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang