36. This Is It 😚👍

87.9K 7.5K 2.6K
                                    

Kenapa aku baru bangun udah tembus komennya 😭😭

ASIKK DOUBLE UP 🔥🔥
INI HARUS RAMAI, SIAPP??

HAPPY READING KALIAN ❤️❤️

⚪ ⚪ ⚪

Malam ini jalanan Arena kembali diramaikan oleh anggota Sparta, Detroit, dan beberapa penonton yang mengamat.

Xavior memandang malas teman-temannya. Sudah dibilangin tidak perlu datang. Namun di sinilah mereka. Bahkan ditambah anggota Detroit lainnya. Xavior bertanya untuk apa mereka datang dan katanya ingin melihat Xavior kalah. Hanya William yang berbeda sendiri, cowok itu bilang untuk berjaga.

"Bercanda doang tadi Xav," Gerald menepuk punggung Xavior.

Xavior hanya berdecak. Menatap sekitarnya, pada teman-temannya, ada yang santai mengobrol dan merokok sembari menunggu balapan berlangsung. Ada juga yang menggodai gadis-gadis seksi di Arena. Ramai namun terasa tidak lengkap. Ah iya keabsenan Matthew. Cowok itu masih marah sepertinya atas hal yang menimpa Zoe.

Nama Xavior dipanggil secara lantang oleh Jeremi. Jeremi dan senyum jametnya tampak sudah berdiri di sebelah motornya yang berdampingan dengan motor BMW K1200S Xavior yang berwarna hitam dengan kilatan emas.

"Sesuai perjanjian," ingat Xavior menghampiri Jeremi. "Gue menang, jangan pernah lo berpikiran ganggu Quinzel."

"Quinzel huh?" Jeremi menarik senyumnya. "Tenang gue gak bakal ingkar. Sebaliknya kalo gue menang, akuin Detroit kalah dari Sparta."

"Gue pegang omongan lo," ucap Xavior, cowok itu bersiap mengambil helm-nya sebelum Jeremi kembali berucap,

"Gue mau naikin tantangan ini," Xavior geram mendengarnya. Tau Jeremi akan aneh-aneh. "Adu balapan kayak gini terlalu biasa."

Alis Xavior tertaut. Menunggu kelanjutan omongan cowok berambut cepak di sebrang motornya.

"Pilih satu cewek buat lo bawa balap. Gue bakal ngelakuin hal sama," suruh Jeremi. Membuat semua yang mendengar saling berbisik.

Xavior menolak tegas. "Gue gak mau. Kalo mau balapan, ya balapan. Gak usah bawa-bawa orang lain." Gila aja Xavior bawa nyawa anak orang buat diajak balap.

Jeremi mengedik acuh, "Gue maunya gitu."

Xavior mengumpat kesal. Jeremi ini emang definisi manusia yang kalo didieminin ngelunjak, digebukin koma.

Aneh tapi nyata. Bukannya takut, saat Jeremi mengedarkan mata, bukannya takut cewek-cewek di sana tampak bersaing menonjolkan diri. Ingin dipilih. Tidak tau saja taruhannya adalah nyawa mereka sendiri.

"Gizel! Sini lo," perintah Jeremi mengabaikan Xavior. Ia menyuruh seorang gadis mendekat. Namun tampak William langsung menahan Gizel.

Jeremi mencibir, "Baiklah yang lain," balas Jeremi, cowok itu kembali mencari cewek untuk dibawa balap. "Sherli!" panggil Jeremi untuk maju.

Sherli senyum lebar. Langsung saja melangkah menuju pusat setengah lingkaran itu.

"Gue udah ada cewek gue, lo siapa?" tanya Jeremi seraya merangkul pinggang terekspos Sherli.

Xavior tidak akan terpengaruh. Xavior masih punya otak. Gak tau kalo Jeremi. Cowok itu terlalu hina untuk disebut sebagai manusia.

"Batal. Gue gak minat," jawab Xavior.

"Nih cewek balap Xavior,"

Xavior menoleh mendengar suara Baduga. Matanya membesar melihat gadis yang barusan di dorong maju cowok itu.

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang