45. Extra Credit

85.1K 6.2K 1.4K
                                    

YAYY UPDATE!! 🔥🔥
Siap meramaikan ceritaa yaa manteman

SELAMAT MEMBACA ❤️❤️

⚪ ⚪ ⚪

Mengantuk. Jenuh menunggu. Avril sedang tiduran sambil menggulir laman Instagram-nya tanpa minat.

Mata Avril bergerak membaca pada notifikasi yang baru saja masuk. Lalu melirik cowok di sebelahnya. Segera gadis itu membukanya.

😤🤍

😤🤍Si monyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😤🤍
Si monyong

Bibir Avril terbuka tidak terima. Menahan geram dan mengarahkan layar ponselnya pada sang pengirim foto.

"Apa ini?" tanya Avril. "Jelaskan maksudnya."

Xavior tertawa melihat hasil jepretannya tadi. "Kamu itu," balas Xavior, "Monyong," lanjut Xavior tanpa dosa.

"Akh, Quinzel," Kena kan! Kepala Xavior bergerak mengikuti jeweran Avril. "Akh—lepas, lepas. Sayang sakit ini,"

"Minta maaf dulu," suruh Avril semakin menarik ke bawah telinga pacarnya.

"Iya maaf, maaf," nurut Xavior tanpa pikir panjang.

"Janji gak diulang," lanjut Avril.

"Janji gak diulang," ulang Xavior cepat. "Udah ini sakit lohh," decak Xavior menepuk pelan lengan Avril dengan wajah kesakitan.

Xavior meringis, segera menjauh begitu lepas dari jeratan Avril. Cowok itu langsung membuang muka dengan satu tangan menutup telinganya.

Baru Avril ingin mendekat, Xavior menyerong, semakin membelakangi Avril.

Terlihat telinga Xavior yang memerah menyamari kulit putih cowok itu. Habisan Xavior bercandanya ngomongin fisik, gimana Avril gak kesal.

"Udah aku maafin," ucap Avril merasa sedikit bersalah.

"Gak ada yang minta maaf," balas Xavior.

"Ya udah," ucap Avril ikut ketus. "Kamu yang mulai padahal," lanjut Avril membuat Xavior menoleh tidak terima.

"Aku ngapain?" tanya Xavior balik. "Kamu yang kekerasan duluan."

"Kamu bilang aku monyong," jawab Avril dengan bibir mencebik dan alis tertaut tidak suka.

Wajah kesal Xavior berubah, melirik pada bibir Avril, lalu kembali menatap manik pacarnya. Cowok itu mengulum bibirnya menahan tawa.

"Tuhkan kamu," Avril berdecak seraya ikut menahan lengkungan senyumnya karena mendengar tawa Xavior. "Gak suka ah!"

"Sinian," tarik Xavior pada Avril yang sempat menjauh, "Mau dengar aku minta maaf gak?"

Fun fact. Selama pacaran, lebih banyak kata minta maaf keluar dari mulut Xavior daripada kalimat aku sayang kamu.

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang